Categories: Desain

10 Cara Membuat Pondasi Rumah Tingkat yang Kokoh dan Kuat

Pondasi rumah merupakan bagian yang memang tidak terlihat dari rumah namun sangat penting untuk sebuah hunian. Tanpa adanya pondasi yang kokoh, maka rumah tidak akan bisa bertahan dalam waktu yang lama. Untuk itu, pembuatan pondasi rumah tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan bagian rumah lainnya.

Ketika anda membangun rumah dengan satu tingkat, maka sudah butuh pondasi yang kokoh serta kuat apalagi pondasi rumah bertingkat yang harus lebih diperkuat dibandingkan dengan satu lantai. Berikut ini adalah beberapa cara membuat pondasi rumah tingkat paling mendasar yang kami ambil dari berbagai sumber.

1. Perhatikan Struktur Tanah

Cara membuat pondasi rumah tingkat yang pertama harus memperhatikan struktur tanah apakah berpasir atau tidak dan permukaan landai atau tidak. Tanah yang berpasir dan juga lunak butuh pondasi yang lebih kuat seperti cakar ayam atau pondasi yang dibuat dengan tapal lebar agar bisa lebih mencengkeran tanah. Untuk lantai dengan kontur yang tidak rata seperti batu atau paras membutuhkan pondasi kuat untuk mengikuti naik dan turunnya pola tanah tersebut sehingga pemilihan jenis pondasi rumah benar benar harus diperhatikan dengan baik.

2. Penggunaan Bahan

Semen, pasir dan juga batu menjadi tiga bahan material yang sangat penting untuk membuat cara membangun pondasi rumah ditambah juga dengan kerangka besi. Pastikan untuk memilih semen yang berkualitas seperti semen Gresik, Holcim dan lain sebagainya.

Sedangkan batu yang dipilih untuk pondasi rumah tingkat juga harus benar benar kuat seperti batu kali, batu gunung dan sebagainya. Pasir sungai yang berwarna hitam tanpa lumpur juga menjadi bahan yang sangat kuat untuk pondasi rumah dua lantai. Sedangkan untuk besi kerangka yang bebas karat jika diperlukan harus dilapisi cat anti karat lebih duli supaya pondasi rumah bisa lebih awet hingga ratusan tahun.

3. Melihat Denah dan ukuran Rumah yang Akan Dibangun

Hal ini juga menjadi dasar atau patokan ketika pertama kali ingin membuat pondasi sebelum melakukan tahap selanjutnya. Meski memang tidak ada denah seperti yang dibuat oleh arsitek, namun setidaknya sketsa yang membentuk sebuah rumah bisa anda lakukan.

4. Membuat Bowplank

Membuat blowplank berguna sebagai patokan atau pedoman dalam membuat pondasi, menentukan titik tengah kolom dan juga dinding serta dari blowplank tersebut, anda bisa menyiku dinding dengan membuat sudut 90 derajat berbeda dengan cara membuat pondasi pagar rumah. Dalam membuat blowplank harus disesuaikan dengan ukuran dari denah rumah dan ditentukan dengan benar titik kolom setiap ruangan memakai paku serta benang.

5. Menggali Pondasi

Pekerjaan selanjutnya yang harus dilakukan adalah menggali pondasi. Kedalaman pondasi bisa dibuat sedalam 40 hingga 50 cm dan lebar sekitar 30 hingga 40 cm atau sesuai dengan kebutuhan sebagai dasar cara menghitung volume pondasi. Kedalaman tersebut juga dipengaruhi dengan tekstur tanah. Apabila tekstur tanah keras, maka ukuran tersebut sudah bisa dikatakan cukup. Akan tetapi jika tanah bertekstur remah atau lembut, maka penggalian pondasi harus dilakukan lebih dalam dan penambahan terucut pada sepanjang garis pondasi di bagian bawah.

6. Memasang Pondasi

Sesudah menggali pondasi selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah memasang pondasi dengan batu kali atau batu bata merah berbeda dengan pondasi rumah panggung. Pemakaian bahan bahan tersebut juga disesuaikan dengan ketersediaan material di masing masing daerah. Jika tidak ada batu kali, maka bisa diganti dengan batu bata merah. Namun untuk sekarang ini, pembuatan pondasi rumah atau perumahan lebih banyak menggunakan batu bata dibandingkan dengan batu kali.

Pemasangan batu bata untuk pondasi harus disesuaikan dengan titik atau benang yang sudah ditentukan pada bowplank. Umumnya ini memakai ukuran kedalaman seperti di atas dan dipasang batu setinggi 4 lapis bata merah. Teknik memasang batu bata untuk pondasi berbentuk hampur segitiga, lapisan bawah yang melebar dan untuk ke atas pasangan satu batu bata seukuran 20 cm.

7. Pemasangan Besi

Sesudah selesai memasang seluruh batu bata, maka akan dilanjutkan dengan memasang besi yang sudah dianyam dengan kawat ikat. Masing masing ujung besi harus dibengkokkan atau dihak dan dikaitkan dengan besi pondasi pelat setempat atau tiang kolom. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah penyebab dinding rumah retak struktur

8. Pemasangan Begisting

Cara selanjutnya adalah pemasangan begisting untuk sloof memakai papan dengan ukuran 400 cm x 20 cm x 2 cm. Pemasangan tersebut haruslah rapi dan kuat sehingga tidak rusak atau jebol karena tekanan adukan cor ketika pengecoran sloof.

9. Pemasangan Sloof

Jika semua pasangan batu bata sudah selesai, maka akan dilanjutkan dengan memasang sloof yang berfungsi sebagai penahan beban, untuk menyatukan pondasi dan perekat besi kolom. Pada saat melakukan pengecoran sloof, hal yang harus diperhatikan adalah kematangan coran dan letak titi dari kolom.

Besi kolom bisa dipasang bersamaan ketika pengecor sloof atau bisa diganti dengan memasang stik atau besi pendek pada setiap titik kolom. Ketika melakukan pengecoran sloof, permukaan bagian atas harus rapi, rata dan juga sejajar dengan papan begisting. Besi juga harus benar benar tertutup dengan adukan cor sehingga air tidak masuk dan merusak besi ketika terkena air hujan dan besi juga tidak berkarat.

10. Perhatikan Beban yang Harus Ditopang Pondasi

Beban yang harus ditopang oleh pondasi juga harus diperhatikan sama pentingnya seperti cara menghitung volume galian tanah. Ini meliputi benda mati yakni beban sendiri dan konstruksi bangunan yang bersifat tetap, beban hidup yakni penghuni, perabot dan lain lainnya yang bersifat tidap tetap, beban gempa, beban angin dan lain sebagainya. Material yang lebih ringan membuat bobot bangunan juga lebih ringan.

Sebagai contoh, rumah tingkat papan tentu jauh lebih ringan dibandingkan rumah yang memiliki dinding batu bata dengan dak beton. Bangunan dengan kombonasi rangka atap kayu dan genteng tanah liat juga tentu lebih berat dibandingkan dengan bangunan yang memakai rangka baja ringan dan genteng metal.

Demikian ulasan singkat dari kami tentang cara membuat pondasi rumah tingkat yang paling sederhana. Beberapa cara ini sangat berguna dalam pembuatan rumah tingkat tahap awal agar bangun bisa bertahan dalam waktu yang lebih lama. Semoga bisa bermanfaat.

Recent Posts

6 Cara Memilih Kompor Gas Tanam

Kompor merupakan salah satu peralatan rumah tangga yang sangat penting untuk dimiliki. Bahkan saat ini…

2 years ago

3 Kelebihan dan Kekurangan Kompor Listrik

Kompor listrik merupakan salah satu jenis kompor yang mulai banyak dipilih oleh rumah tangga modern…

2 years ago

7 Mitos Tokek Di Dalam Rumah

Tokek merupakan hewan reptile yang bisa ditemukan di Indonesia, hewan ini sangat pemalu dimana mereka…

3 years ago

13 Manfaat Memelihara Burung Di Rumah

Memelihara burung menjadi sebuah hobi yang tak pernah termakan jaman atau musim, dimana mayoritas mereka…

4 years ago

9 Manfaat Memelihara Anjing Di Rumah

Memilihara anjing di rumah memang sudah menjadi hal yang lumrah terjadi, namun kebanyakan orang menganggap…

4 years ago

9 Desain Rumah Kolonial Klasik

Sampai saat ini desain rumah Belanda masih banyak penggemarnya, hal tersebut karena memang bangunan ini…

4 years ago