Tips membuat plesteran lantai atau pun cara menyemen halaman rumah memang harus dipahami dengan baik agar memperoleh hasil yang maksimal dan permukaannya tidak naik turun. Plesteran lantai biasanya digunakan untuk mengganti pemasangan keramik yang lebih mahal, sehingga sementara waktu bisa menghemat keuangan rumah tangga.
Pada artikel kali ini saya akan membahas mengenai tips membuat plesteran lantai yang akan diulas lebih dalam lagi, yuk kita simak bersama – sama penjelasan di bawah ini :
1. Siapkan Semen Yang Dibutuhkan
Untuk semen anda bisa membeli di toko bangunan terdekat dan pilihlah semen dengan kualitas baik yang banyak digunakan di masyarakat. Karena semen sendiri merupakan bahan bahan dalam membangun rumah jadi saya rasa mudah untuk mendapatkannya. Banyaknya penggunaan di masyarakat sudah bisa mewakili dan berbicara mengenai kualitas tanpa harus dijelaskan.
Belilah sedikit dulu dan hindari pembelian dalam jumlah banyak. Kalau kurang kan bisa beli lagi, namun kalau sampai lebih tidak bisa dikembalikan dan jika dibiarkan tanpa digunakan semen akan mengalami proses pengerasan.
Tentu saja hal tersebut bisa merugikan bagi anda dan hanya akan terbuang sia – sia. Selanjutnya anda akan merasa menyesal, karena sebenarnya sisa budget bisa disimpan untuk kebutuhan perbaikan lainnya.
2. Bersihkan Lantai Yang Akan Di Plester
Perhatikan tips membersihkan rumah yang benar agar memudahkan anda. Lakukan pembersihan secara menyeluruh untuk menghilangkan sampah atau pun serpihan – serpihan kerikil yang ada. Agar nantinya hasil plesteran tidak terdapat tekstur kasar yang akan mempengaruhi kerapihannya. Pastikan sampah plastik, puntung rokok, dan sampah lainnya tidak ada lagi. Hal ini wajib dilakukan untuk mempermudah proses pengerjaan.
Selanjutnya anda bisa menyiramnya menggunakan air dengan cipratan – cipratan kecil. Fungsinya untuk melembabkan kondisi lantai dan plesteran bisa menempel sempurna. Selain itu juga untuk meminimalisir debu yang beterbangan, sehingga proses pengerjaan tidak terganggu dan berjalan dengan lancar.
3. Pasang Patok dan Benar Sebagai Alat Ukur
Tips membuat plesteran lantai berikutnya ialah memasang patok. Patok bisa anda pasang pada empat bagian khususnya bagian – bagian pojok. Gunakan paku cor yang mempunyai ukuran cukup panjang. Karena lantai yang sudah anda pasang batu bata, tidak mungkin kan kalau dipasang patok kayu. Yang ada patoknya patah dan pekerjaan anda menjadi sia – sia.
Patok juga digunakan sebagai salah cara membangun pondasi rumah karena memang sangat bermanfaat untuk memberikan batas atau pun menentukan ukuran.
Paku yang kuat menembus cor, akan jauh lebih mudah anda tanam di bagian lantai. Jika keempat bagian selesai anda pasang patok, anda bisa memulai untuk mengikatkan benang dan menyambungkan antara patok satu dengan yang lainnya sampai membentuk pola segi empat sesuai ukuran ruangan yang akan diplester.
Pastikan ketinggian tali yang anda ikatkan pada setiap patok paku berukuran sama, agar ketebalan plesteran bisa mulus dan memiliki tingkat keseimbangan mendekati 100 persen. Dengan begitu naik turunnya lantai yang diplester tidak akan terjadi. Jika sampai terjadi anda akan merasa tidak nyaman.
Untuk mengetes hasil pengerjaan plester benar – benar sempurna atau tidak, anda bisa menyiramkan air saat plester dalam keadaan kering. Dengan begitu anda akan melihat sendiri bukti nyatanya. Karena sifat air pada dasarnya akan mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Jadi kekurangan – kekurangan yang mungkin terjadi bisa dilihat dengan adanya genangan air atau tidak.
4. Pembuatan Bahan Plester
Siapkan beberapa ember kecil dan masukkan semen ke dalam ember kira – kira 3/4 dari ukuran ember secara keseluruhan. Tambahkan air sedikit demi sedikit dan lakukan pengadukan secara perlahan agar serbuk semen tidak beterbangan kemudian terhirup. Plester juga merupakan salah satu cara menata halaman rumah agar terlihat indah yang menurut saya tepat untuk digunakan.
Pastikan adonan benar – benar baik. Tidak boleh terlalu kental atau pun terlalu encer karena akan mempengaruhi kualitas dan menentukan cepat tidaknya pada saat pengerjaan. Selanjutnya anda sudah bisa menggunakan langsung untuk mengaplikasikannya di lantai.
Dengan membuat adonan di ember, anda bisa meminimalisir pemborosan semen. Berbeda jika anda aduk langsung di lantai, selain membuat lantai menjadi kotor, proses pembersihannya juga dirasa menyusahkan, belum lagi pemborosan yang mungkin terjadi.
5. Proses Plester
Tuangkan semua adonan pada bagian lantai yang akan diplester. Intensitasnya harus sesuai dengan ketebalan yang sudah anda tentukan sebelumnya saat pemasangan benang di proses sebelumnya. Jika semua adonan cukup, anda bisa langsung meratakannya dengan menggunakan alat plester (cetok).
Tambahkan sedikit demi sedikit adonan lagi jika memang diperlukan. Ratakan kembali dengan polesan – polesan terstruktur agar hasilnya mempunyai permukaan yang halus dan tentu saja rapi. Setelah semuanya selesai, anda bisa membiarkannya beberapa saat sampai plesterannya benar – benar kering.
Setidaknya satu hari penuh hindari menginjaknnya secara langsung. Setelah satu hari terlewati anda bisa memasangkan papan kayu sebagai jalur lalu lalang, jika memang ruangan tersebut satu – satunya jalan. Namun jika tidak dilewati, maka akan jauh lebih baik.
6. Finishing
Finishing memang proses penentu yang menunjukkan dan menilai bahwa tahap – tahap pengerjaan yang dilakuka sebelumnya sudah benar – benar layak atau tidak. Mulai dari mengecek tingkat keseimbangan ketebalan lantai, sensasi tekstur yang dikerjakan saat dipijak langsung bagian telapak kaki dan kekuatan plesteran tersebut.
Jika semua sudah dirasa baik dan layak, maka anda bisa melepaskan tali pengukurnya dan memastikan tidak ada bekas yang ditinggal oleh tali tersebut. Namun jika ternyata terdapat bekas garis, anda bisa memolesnya kembali. Karena bekas yang ada akan menimbulkan kesan kurang baik saat dilihat.
Kemudian untuk mendapatkan lantai hasil plester agar lebih terasa halus dan mengkilap, anda bisa mengepelnya setiap hari dan memberikannya ampas kelapa. Gosok – gosokkan ampas kelapa ke seluruh bagian permukaan untuk mendapatkan lantai plester yang mengkilap.
Pemanfaatan ampas kelapa ini sering saya lihat khususnya di daerah pedesaan. Lantai menjadi halus dan tidak terasa kasar sedikitpun sehingga saat anda melangkah, telapak kaki anda terasa seperti sedang menginjak lantai berbahan dasar keramik.
Dapat diambil kesimpulan bahwa artikel mengenai tips membuat plesteran lantai yang sudah diulas di atas secara detail dan dikemas dengan baik diharapkan bisa membantu memudahkan anda dalam mempelajari serta memahaminya lebih dalam lagi sehingga layak dijadikan sebagai sumber referensi.
Sampai disini dulu ya artikel kali ini yang membahas mengenai tips membuat plesteran lantai . Semoga bisa bermanfaat bagi sobat sekalian dan terima kasih sudah meluangkan sedikit waktunya untuk membaca artikel saya ini. Sampai jumpa di artikel lainnya.