Dari macam-macam konsep bangunan, metafora adalah salah satu konsep yang populer dan juga banyak digunakan. Implementasi dari konsep metafora dapat dilakukan pada bangunan sederhana seperti membuat rumah minimalis sederhana atau jenis-jenis rumah tinggal lainnya, bahkan hingga bangunan-bangunan tinggi seperti gedung perkantoran. Apa sih pengertian dari metafora itu sendiri?
Istilah dari kata metafora berasal dari bahasa Yunani metapherein. Secara etimologi, metafora memiliki makna yakni menunjukan pemindahan (transfer) sesuatu yang dikandungnya (makna). Beberapa pengertian lain mengatakan metafora adalah sebagai suatu bentuk penyampaian yang diperlihatkan dengan suatu kata atau ungkapan yang umumnya merupakan suatu bentuk objek atau ide ke dalam bentuk lain untuk menunjukkan kemiripan.
Beberapa definisi berbeda juga dilontarkan oleh para ahli mengenai pengertian dari metafora itu sendiri, yakni :
- Anthony C. Antoniades dalam Poetic of Architecture
Beliau mengatakan bahwa metafora merupakan suatu cara untuk memahami suatu hal, sehingga dapat mempelajari pemahaman yang lebih baru dari sebuah topik dalam pembahasan.
- Geoffrey Boadbent dalam Design in Architecture
Ia mengemukakan bahwa “transferring : figure of speech in which a name or description term is transferred to some object different form”.
Begitulah metafora yang memiliki beragam makna dan pengertian berbeda-beda. Metafora bukanlah sekedar bahasa, akan tetapi di dalamnya juga terkandung unsur pemahaman yang mempengaruhi pemikiran seseorang dalam menelaah serta mencerna makna yang diberikan.
Konsep metafora dalam arsitektur mengacu kepada sebuah operasi yang menghubungkan pesan dan pemilihan atau pun dengan penggantian elemen-elemennya menjadi kode. Hal yang dimaksudkan adalah bagaimana menjelaskan dan mencari hubungan logis diantara sebuah kiasan tertentu dari seorang arsitek menjadi bentuk ruang bangunan pada rancangannya.
Anthony C. Antoniades dalam bukunya yang berjudul Poetic of Architecture, mengklasifikasikan metafora menjadi tiga kategori, yakni intangible (tidak nyata), tangible (nyata) serta combine antara keduanya. Dimana penjabaran dari masing-masing kategori tersebut adalah sebagai berikut :
- Metafora Abstrak (Intangible Methapors)
Yang menjadi dasar dari perancangan metafora ini adalah konsep, ide, kondisi manusia serta kualitas tertentu (yakni individualitas, kealamian, tradisi, komunitas dan budaya). Ide-ide ini dapat berasal dari pemberangkatan metaforik sebuah konsep yang abstrak.
- Metafora Konkrit (Tangible Methapors)
Yang menjadi dasar atau landasan dari metafora ini ditimbulkan langsung dari beberapa karakter visual atau material (contohnya adalah menara yang seperti tongkat, rumah menjadi istana atau pun sebuah atap kuil yang diandaikan sebagai langit).
- Metafora Kombinasi (Combine Methapors)
Landasan inti dari metafora kombinasi ini berasal dari konseptual dan visual. Visual yang digunakan adalah sebagai dalih yang mendeteksi kebaikan, kualitas serta fundamental itu sendiri dari suatu wadah visual tertentu. Contohnya adalah sebuah komputer dan sarang lebah, yang keduanya merupakan kotak dari proporsi relevan dan juga satu sama lainnya memiliki kualitas disiplin, organisasi dan koperasi.
Berdasarkan prinsip-prinsip metafora, arsitektur diartikan seperti :
- Berusaha memindahkan sebuah keterangan dari satu subjek ke subjek lainnya.
- Berusaha untuk melihat sebuah subjek menjadi seolah-olah sesuatu hal yang berbeda.
- Merubah fokus penelitian atau penyelidikan suatu area konsentrasi atau penyelidikan lainnya.
Penerapan konsep metafora dalam arsitektur yang menjadi salah satu cara atau metode untuk perwujudan kreativitas arsitektural memiliki beberapa kegunaan. Kegunaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
- Memungkinkan untuk melihat suatu karya atau desain arsitektural dari sudut pandang yang sama sekali berbeda.
- Memicu timbulnya berbagai interpretasi dari berbagai macam pengamat.
- Mempengaruhi arti dari suatu hal yang dianggap sebagai hal yang tidak dapat dimengerti atau sama sekali belum memiliki makna.
- Menghasilkan suatu arsitektur dengan gaya yang lebih ekspresif.
Konsep metafora sudah ada dari sejak beberapa puluh tahun yang lalu. Oleh karena itu, saat ini tentunya sudah terdapat banyak bangunan yang mengadopsi konsep metafora dalam perancangan bangunannya. Salah satu bangunan di Indonesia yang mengadopsi konsep metafora adalah bangunan Ex Plaza Indonesia. Masih ingat bentuknya?
Bangunan yang dirancang oleh arsitek Budiman Hendropurnomo ini ternyata mengambil pendekatan metafora juga, lho! Ia menjadikan suatu gaya kinetik dari sebuah mobil sebagai dasar dari inspirasi konsepnya. Hal tersebut lalu diterjemahkan menjadi suatu gubahan massa berupa lima kotak yang miring sebagai ekspresi dari gaya kinetik mobil. Sedangkan kolom-kolom penyangganya sebagai implementasi dari ban mobil itu sendiri.
Konsep metafora dapat berasal darimana saja dan apa saja contohnya adalah untuk tips membuat rumah sederhana. Anda dapat berkreasi dengan imajinasi Anda, akan tetapi berdasarkan sebuah pikiran yang matang dan terstruktur. Sebelum Anda menggunakan konsep metafora pada bangunan Anda, terlebih dahulu pelajari lebih dalam tentang makna dari konsep metafora dalam arsitektur. Ini akan membantu Anda untuk menguatkan pendekatan metafora yang akan diambil terhadap rancangan bangunan tersebut. Pastikan rancangan Anda sesuai dengan budget sebagai tips hemat membangun rumah. Demikianlah, semoga bermanfaat.