6 Macam Rumah Adat Jawa Barat Beserta Perbedaannya

Tak perlu dipungkiri lagi, jika Indonesia itu kaya akan kebudayaan-kebudayaan yang berbeda. Dari ujung barat sampai ujung timur, tak habis dalam sehari untuk membicarakan kekayaan yang Indonesia miliki. Tiap daerah memiliki ciri khas budayanya, begitu pula Jawa Barat. Salah satu provinsi tetangga Ibu Kota ini memiliki kekayaan budaya yang beragam, terutama rumah adat tradisionalnya.

Jawa Barat sejak dulu terkenal dengan hasil kebudayaan dan kesenian masyarakatnya yang tinggi. Sebut saja angklung. Angklung sudah terkenal ke seluruh penjuru negeri maupun manca Negara. Peyeum Bandung terkenal sebagai oleh-oleh khas ketika mampir ke Paris van Java. Tak lupa pula, imah Sunda sebagai rumah adat tradisional khas Sunda.

Rumah Adat Jawa Barat masih lestari sampai saat ini. Bahkan gedung universitas dan perkantoran milik pemerintah pun menggunakan desain dan kerangka layaknya rumah tradisional Jawa Barat. Diantaranya kampus ITB (Institut Teknologi Bandung) yang menggunakan konsep rumah Julang Ngapak untuk desain bangunan kampusnya. Beberapa konsep rumah tradisional Sunda juga menjadi inspirasi banyak vila-vila yang bertebaran di Kota Bandung dan sekitarnya. Desain rumah adat Sunda bisa juga dijadikan inspirasi untuk membuat jenis-jenis rumah tinggal Anda.

Rumah adat jawa Barat memiliki ciri khas sebagian besar material bangunan terbuat dari bambu dan berbentuk panggung. Sama halnya konsep rumah Betawi yang ada berbagai macam. Jawa Barat memiliki beberapa jenis rumah adat yang berbeda satu dengan yang  lainnya. Berikut merupakan beberapa macam-macam rumah adat Jawa Barat beserta ciri khas masing-masing:

1. Rumah Adat Julang Ngapak

Merupakan salah satu jenis rumah adat di Jawa Barat yang memiliki arti burung yang mengepakkan sayap. Rumah ini akan banyak ditemukan di kampung adat Tasikmalaya dan Kampung Naga Kuningan, Jawa barat. Yang paling menonjol dari rumah adat julang ngapak adalah desain atap. Bentuk atapnya melebar pada setiap sisi, dan pada bagian atasnya melengkung ke atas sehingga menyerupai burung yang mengepakkan sayapnya. Selain itu, ciri khas dari rumah adat ini adalah bagian sambungannya terdapat pelengkap atap yang berbentuk cagak gunting. Fungsinya sebagai antisipasi dan pencegahan air hujan yang merembes, terutama pada bagian pertemuan atapnya.

2. Rumah Adat Jolopong

Rumah adat Jolopong adalah rumah adat suku Sunda yang paling banyak ditemukan di area pedesaan. Hal ini dikarenakan rumah adat Jolopong merupakan desain yang paling sederhana desainnya dibandingkan keunikan rumah adat Sunda lainnya. Karena desain yang sederhana ini, bahkan untuk atap, bentuk atap rumah Jolopong seperti pelana yang memanjang. Tidak ada sambungan yang rumit yang seperti rumah adat sunda lainnya.

Rumah adat Jolopong terdiri atas beberapa ruangan, seperti ruang depan yang memiliki teras, ruang tengah, kamar serta dapur yang berada di belakang. Rumah Jolopong mengandung unsur kesederhanaan dengan material utama berasal dari bambu. Beberapa batu yang digunakan sebagai pondasi utama diletakan di tiap sudut bersifat kokoh dan kayunya tidak mudah dimakan oleh rayap. Maka bisa memilih jenis kayu yang tidak dimakan rayap guna memiliki rumah jalopong yang tahan lama.

3. Rumah Adat Parahu Kumureb

Parahu Kumureb memiliki empat bagian utama di atapnya. Perahu kumurep memiliki arti perahu terbalik, sehingga atap dari rumah adat ini terlihat seperti perahu terbalik. Untuk membuat atap jenis ini, banyak sambungan yang ada di atapnya. Kelemahan dari desain atapnya adalah mudah bocor kala musim hujan. Penutup atap terbuat dari genteng dan dinding sudah menggunakan batu bata pada bagian bawah. Namun unsur anyaman bambu masih digunakan pada bagian atas dinding batu bata.

Rumah adat ini banyak dijumpai di daerah Kabupaten Ciamis. Di sana, masih banyak masyarakat yang masih melestarikan rumah ini. Sehingga kalau ingin mengunjunginya bisa datang ke kabupaten Ciamis terutama Kampung Kuta. Kalau tertarik berkunjung, kampung ini menyediakan rumah singgah. Terutama untuk wisatawan yang ingin merasakan kehidupan masyarakat di Kampung Kuta.

4. Rumah Adat Badak Heuay

Rumah adat ini memiliki atap seperti badak yang sedang membuka mulutnya. Terdiri atas dua bagian atap, bagian atap besar dan kecil. Bagian atap besar terletak pada bagian belakang sedangkan bagian kecil berada di depan, yang bertujuan untuk menudungi bagian depan rumah. Bagian depan rumah ini berfungsi untuk menerima tamu laki-laki. Rumah ini banyak dan mudah ditemukan di Kabupaten Sukabumi. Dahulu, rumah ini terbuat dari kayu sepenuhnya dan atapnya menggunakan genteng tanah liat. Hingga kini, beberapa lembaga dan perkantoran mengadopsi arsitektur tradisional rumah ini untuk bangunan gedung ataupun kantor.

5. Rumah Adat Tagog Anjing

Tagog Anjing memiliki arti anjing duduk. Memiliki bentuk atap segitiga dengan atap yang lainnya menghadap ke depan membuat rumah ini terlihat seperti anjing yang sedang duduk. Rumah ini mirip dengan badak heuay namun bedanya antara atap besar dan kecil disatukan dalam satu titik tengah, tidak memotong dan terbuka seperti rumah adat badak Heuay. Rumah ini banyak ditemukan di daerah Garut. Saat ini, desain rumah adat ini banyak diadopsi untuk bungalor, hotel di sekitar Puncak, dan jenis penginapan di Jawa Barat lainnya.

6. Rumah Adat Kesepuhan Cirebon

Rumah Adat Kasepuhan Cirebon sering disebut Keraton Kasepuhan Cirebon yang didirikan oleh Pangeran Cakrabuana, putra dari Prabu Siliwangi. Keraton ini merupakan perluasan dari keraton Pakungwati. Terdapat tiga bagian utama pada rumah adat Kasepuhan Cirebon, yakni:

  • Pintu Gerbang Utama. Terdapat dua pintung gerbang yaitu di sebelah utara dan selatan kompleks. Gerbang bagianutara disebut Kreteg Pangrawit berupa jembatan. Sedangkan gerbang sebelah selatan disebut Lawang Sanga.
  • Bangunan Pancaratna. Bangunan ini terletak di kompleks kiri depan arah barat dan berfungsi sebagai tempat menghadap para pembesar desa atau kampung.
  • Bagunan Pangrawit. Bangunan ini terdapat di kiri depan kompleks menghadap ke utara. Fungsinya untuk tempat melatih prajurit, tempat istirahat, dan juga sebagai tempat pengadilan.

Nah, itu beberapa macam rumah adat Jawa Barat. Semoga bisa menjadikan referensi dan inspirasi Anda dalam merancang bangunan rumah atau tempat peristirahatan.