9 Keunikan Rumah Adat Baduy dari Banten

Indonesia terkenal dengan adat dan budaya yang sangat berwarna. Setiap daerah di Indonesia memiliki rumah adat yang berbeda. Sampai saat ini rumah adat menjadi salah satu bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang sangat berarti. Ragam adat dan budaya ini senantiasa selalu dilestarikan turun temurun sampai anak cucu.

Setiap rumah adat memiliki hal yang bisa memberi ciri khas misalnya saja seperti keunikan rumah adat tongkonan, keunikan rumah adat baileo dan masih banyak lagi. Setiap ciri khas menjadi gambaran filosofis masyarakat setempat. Salah satu rumah adat yang juga perlu Anda pelajari adalah keunikan rumah adat baduy dari Banten. Berikut ini penjelasan yang bisa Anda simak.

1. Bentuk rumah Julang Ngapak

Bentuk rumah khas baduy ternyata sangat berbeda dengan keunikan rumah adat honai. Hal yang sangat khas adalah bahwa suku baduy tidak pernah merubah bentuk tanah dimana rumah akan didirikan. Artinya rumah akan dibuat dengan bentuk yang mengikuti kontur tanah. Inilah yang dinamakan bahwa rumah adat ini mengikuti bentuk tanah yang sebenarnya atau Julang Ngapak.

Jika rumah akan dibangun di atas tanah bergelombang maka tanah juga akan tetap seperti itu. Jika rumah dibangun di atas tanah yang tidak sama tinggi atau rendahnya, maka rumah akan dibuat dengan tinggi dan rendah yang disesuaikan. Ternyata pemikiran ini berdasarkan keinginan masyarakat baduy yang ingin tetap melestarikan lingkungan. Konsep seperti ini memang seharusnya banyak dicontoh oleh masyarakat modern ketika membangun rumah.

2. Lantai rumah tidak menyentuh tanah

Keunikan yang lain adalah terlihat dari bagian lantai rumah yang tidak menyentuh tanah. Pada dasarnya konsep ini mirip seperti pondasi rumah panggung. Memang bentuk seperti ini sangat khas dengan rumah adat dari berbagai daerah di Indonesia. Aturan rumah dibuat tidak boleh menyentuh tanah memang harus ditaati oleh siapa saja penduduk suku baduy yang akan membuat rumah tinggal. Jika dilihat lagi bentuk ini juga berfungsi untuk menjaga kontur tanah dimana rumah dibuat dengan tidak meratakan tanah terlebih dahulu.

3. Dinding dari bambu yang di anyam

Jika dalam membangun rumah modern maka kita akan mengenal berbagai macam macam dinding rumah, maka dalam membangun rumah khas baduy hanya menggunakan bahan dari anyaman bambu. Anyaman dinding rumah ini dibuat secara vertikal sehingga tampak sangat indah.

Dalam masyarakat baduy anyaman bambu untuk dinding ini dinamakan sarigsig, dimana bentuk dan ukuran dari anyaman tidak dibuat berdasarkan ukuran tapi berdasarkan perkiraan saja. Meskipun tidak dibuat berdasarkan ukuran tapi semua dinding rumah ini sesuai dengan ukurannya. Bagian dinding rumah ini dirangkai dengan atap dan lantai hanya diikat pada bagian bambu khusus yang sudah dibuat sedemikian rupa. Tapi justru dengan cara pembuatan ini maka rumah baduy memiliki bentuk bangunan rumah tahan gempa.

4. Tiang penyangga rumah disangga batu kali

tiang penyangga

Jika Anda berkunjung ke masyarakat baduy maka setiap rumah akan disangga dengan batu kali, terutama tepat pada tiang-tiang penyangga rumah. Ternyata kontur dan pengaturan ini dibuat untuk menjaga rumah agar tidak tergerus oleh tanah atau tidak terkena tanah longsor. Sekali lagi proses pembuatan ini ternyata juga mengikuti cara masyarakat baduy menjaga alam tempat tinggal mereka.

5. Atap dari daun

Jika rumah modern menggunakan bahan seperti genteng tanah liat, asbes dan berbagai jenis atap modern lain, tapi rumah baduy menggunakan bahan dari daun. Dalam hal ini secara adat dinamakan dengan istilah sulah nyanda.

Dalam bahasa adat istilah nyanda diartikan sebagai bersandar dimana bentuknya tidak dibuat lurus tapi lebih rendah ke belakang. Lalu salah satu bagian dari rulah nyanda akan dibuat dengan ukuran yang lebih panjang sehingga akan memiliki tingkat kemiringan yang lebih rendah dibandingkan pada bagian bawah atap.

6. Arah rumah dan pembagian ruangan

Untuk rumah baduy maka rumah hanya dibuat dengan dua arah saja yaitu hanya arah utara dan selatan. Kedua arah ini dianggap sesuai dengan aturan dan tidak boleh dilanggar oleh siapapun.

Kemudian setiap rumah akan memiliki tiga ruangan, dimana satu ruangan untuk ruang tidur dari kepala keluarga, dapur untuk memasak dengan istilah imah, dan ruang tidur untuk anggota keluarga lain yaitu anak-anak yang merangkap juga sebagai ruang makan atau tepas. Lalu pada bagian depan ada ruang tamu yang terhubung dengan pintu depan.

7. Konsep rumah rapat tanpa jendela

Rumah baduy ternyata juga memiliki konsep rumah yang rapat dimana rumah tidak memiliki jendela. Setiap ruangan hanya terhubung oleh pintu saja. Namun karena dinding rumah yang terbuat dari anyaman bambu maka rumah menjadi sangat dingin dan nyaman.

Rumah tidak sesak karena konsep rumah yang terbuat dari pondasi rumah panggung membuat udara masuk ke rumah dengan mudah. Jadi meskipun tanpa jendela maka rumah tetap memiliki sirkulasi udara yang baik.

8. Rumah siap pakai

Rumah yang dimiliki suku baduy ternyata bukan rumah yang dibuat dalam bangunan tersebut, tapi rumah sebelumnya dirangkai menjadi beberapa bentuk komponen rumah. Kemudian setiap komponen rumah dirakit dengan menggunakan tali awi temen lalu kemudian baru didirikan di tanah dengan cara di paseuk. Jadi tentu cara pembuatan rumah ini sangat berbeda dengan proses pembuatan rumah biasa.

Konsep pembuatan rumah diutamakan untuk bisa menahan beban yang berat sehingga tiang dimasukkan ke dalam tanah dan dirangkai dengan cara di paseuk. Ternyata konsep ini sesuai rumah adat baduy dimana tidak boleh menggunakan paku. Jadi setiap bagian panglari dan pananggeuy dibuat menyatu dengan kayu yang disambungkan.

9. Bagian kunci rumah

Bagian kunci rumah ternyata hanya dibuat dengan cara memalangkan dua kayu yang bisa ditarik atau hanya didorong dari luar rumah. Konsep ini sangat mengandalkan keamanan dan kejujuran hidup dari masyarakat baduy.

Nah itulah semua keunikan rumah adat baduy dari Banten. Ternyata rumah tradisional baduy menjadi rumah yang sangat mengagumkan meskipun tidak dibuat dari material-material yang berbahan modern seperti rumah masa kini.