7 Penyebab Warna TV Tidak Normal dan Cara Memperbaiki

Memiliki TV yang sudah lama tentu berbeda dengan TV yang masih baru. TV yang masih baru biasanya menampilkan warna yang lebih cerah, akurat dan bisa diatur sesuai dengan fitur yang tersedia pada TV sesuai mereknya. Asalkan melakukan tips memilih TV saat membeli maka bisa didapatkan hasil TV yang sesuai. Jadi usahakan untuk melihat hasil warna dan gambar pada TV yang di pajang di toko.

Tapi tentu ketika tv sudah lama maka bisa terjadi kerusakan. Ada banyak jenis kerusakan pada tv namun yang paling umum adalah hilangnya warna yang ditampilkan. Sehingga terkadang televisi memiliki dominasi warna khusus misalnya warna hijau, biru, hitam dan bahkan merah. Jika sudah seperti ini maka harus segera diperbaiki. Tapi sebelum itu lihat dulu penyebab warna TV tidak normal dan cara memperbaikinya.

1. Jika Ada Warna Tidak Muncul

Pada dasarnya ada beberapa kerusakan warna pada TV. Umumnya warna utama yang muncul pada tv adalah merah, biru dan hijau. Jika salah satu warna tidak muncul maka kerusakan ini bisa menyerang pada rangkaian matrik tv. Anda juga harus memeriksa jika salah satu rangkaian warna pada RGB-nya memang lepas, rusak atau hilang. Jika memang terjadi kerusakan ini maka lakukan pengaturan pada RGB untuk menghilangkan warna yang dominan dan memunculkan warna yang sebelumnya tidak muncul. Proses pengaturan ulang ini bisa membuat warna TV menjadi lebih stabil dan dinamis.

2. Solderan pada Sistem Warna Rusak atau Pecah

Jika ternyata solderan pada kaki komponen yang memproses warna pada Tv rusak baik itu pecah atau retak maka bisa menghilangkan salah satu warna tv. Kerusakan ini biasanya terjadi karena kualitas solderan dari pabrik pembuat tv dan juga faktor panas yang terus menerus. Penggunaan timah yang kurang berkualitas juga menyebabkan solderan mudah pecah atau putus.

Lalu jika terpengaruh oleh panas maka bs aterjadi karena RGB yang terletak pada FCB sebenarnya menempel pada katoda tabung, dimana area ini memang sangat panas. Kemudian karena terkena panas terus menerus maka solderan pada kaki komponen bisa rusak. Jika terjadi kerusakan ini maka segera lakukan solder ulang dengan bahan yang lebih baik. Tentu saja caranya berbeda sesuai dengan jenis TV karena itu lihat dulu perbedaan TV LCD dan LED.

3. Kerusakan pada Transistor Warna

Kerusakan yang sering menyebabkan warna tv tidak seperti baru juga bisa terjadi pada bagian transistor yang mengendalikan warna. Transistor ini menempel pada FCB yang ada di belakang bagian tabung TV. Jika terjadi kerusakan pada bagian ini maka ada beberapa tanda seperti satu atau dua warna tv hilang.

Jalan keluar dari masalah ini adalah dengan mengganti transistor yang mengalami kerusakan. Caranya harus tahu kadar mikrofarad dan ampere yang digunakan. Kemudian juga harus mengetahui output warna transistor yaitu merah, hijau dan biru. Namun memeriksa semua transistor juga bisa menyebabkan kerusakan yang lebih parah. Jadi lebih baik langsung memastikan transistor mana yang sudah rusak.

Terkadang kerusakan ini juga terjadi akibat transistor yang sudah lemah. Tandanya adalah salah satu warna tv hilang dan terkadang juga bisa muncul lagi. Jika diganti maka juga tidak akan berubah jadi periksa status solderan pada transistor. Karena itu agar tidak rusak maka lakukan cara merawat tv led dan LCD dengan benar.

4. Kerusakan Resistor Akibat Short

TV juga dilengkapi dengan resistor pembatas yang berfungsi untuk mengatur arus yang masuk dan bekerja untuk sistem tv. Ketika kerusakan terjadi maka warna tv menjadi tidak stabil dan terkadang hanya ada salah satu warna yang paling dominan. Kerusakan ini bisa menyebabkan dampak untuk warna hijau, biru dan merah. Kerusakan yang paling sering terjadi termasuk resistor yang memanjang, terkena voltase yang lebih besar dan resistor putus. Jika begitu segera lakukan pergantian resistor pembatas sesuai spesifikasinya. Langkah ini menjadi salah satu cara memperbaiki TV yang paling umum.

5. Kerusakan pada Soket Tabung

Penyebab lainnya adalah kerusakan pada soket tabung yang memang mudah berkarat dan rusak. Kondisi ini sangat umum untuk televisi yang memang sudah tua dan terlalu panas. Bahkan kerusakan ini juga bisa terjadi pada TV yang tidak dinyalakan. Soket ini memang dirancang untuk menjaga agar warna tv stabil sehingga ketika mengalami kerusakan maka warna menjadi tidak jelas, buram, dan terkadang warna pokok seperti merah, biru atau hijau hilang sendiri. Langkah yang penting untuk mengatasi kerusakan ini adalah dengan mengganti soket tersebut.

6. Masalah pada Tegangan Turun

Ketika terjadi penurunan tegangan pada katoda maka bisa menyebabkan kerusakan pantulan warna. Ini akan menyebabkan warna menjadi lebih gelap atau warna yang sebenarnya tertutup bayang-bayang tipis berwarna hitam. Kerusakan ini sebenarnya tidak hanya disebabkan oleh voltase yang turun tapi juga kerusakan pada kabel yang menghubungkan solderan dioda dan katoda.

7. Kerusakan pada IC Croma

Kerusakan yang terjadi pada IC Croma bisa menyebabkan kerusakan warna yang paling sering pada tv. Kerusakan ini harus diperiksa dengan cara melihat output IC croma dari bagian paling depan sampai belakang. Namun kerusakan ini terkadang juga sangat umum sehingga memicu kerusakan komponen-komponen yang lain. Jika begitu pemeriksaan pada komponen yang lain juga harus dilakukan.

Pemeriksaan Umum untuk Kerusakan Warna TV

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa kerusakan warna termasuk kerusakan umum yang bisa menyerang satu komponen atau lebih. Sehingga untuk mengetahui kerusakan yang terjadi maka lakukan pemeriksaan umum seperti:

  • Periksa pada soket crt apakah berjamur, berkarat atau putus.
  • Periksa dan perbaiki solderan pada bagian IC yang vertikal.
  • Periksa dan perbaiki solderan pada IC Croma.
  • Solder ulang pada RGB yang menempel pada RCT.
  • Periksa tegangan dan voltase untuk IC Croma harus normal.

Itulah semua penyebab warna TV tidak normal dan cara memperbaiki. Karena terkadang kerusakan bisa menyerang banyak komponen maka sebaiknya jika tidak bisa memperbaiki sendiri bisa dibawa ke pusat servis sehingga kerusakan tidak bertambah parah.