Selain rumah minimalis sederhana dan konsep arsitektur modern tropis, berkembang gaya lain yakni gaya rumah Scandinavian. Penataan rumah gaya Scadinavia kini mulai populer dan berkembang di dunia interior global, pun halnya di Indonesia sendiri. Scandinavian Swedish Design, begitulah sebutan populernya. Negara Scandinavia tergabung dari beberapa negara di Eropa Timur seperti Norwegia, Swedia, Denmark, Islandia dan Finlandia. Desain arsitektur Scandinavia mulai diperkenalkan di Amerika dan Kanada pada sekitar tahun 1950-an di sebuah pameran desain. Penasaran? Berikut ini adalah model rumah scandinavian. Simak!
Model Rumah Scandinavian
Penataan rumah model Scandinavian menjadi populer karena menawarkan rumah yang simpel, minimalis, multifungsi dan tidak mengurangi faktor estetika sebuah hunian. Kepraktisan dan fungsional merupakan ide utama dari gaya scandinavian yang cocok diterapkan dihampir semua kondisi dan kebutuhan rumah. Pada waktu perkenalan gaya ini, diperkenalkan pula cara orang-orang Scandinavian hidup didalam desain yang indah, bersih, sederhana yang terinspirasi dari alam iklim utara.
Jika anda ingin menerapkan model rumah Scandiavian, Anda harus mengerti bagaimana penerapan model rumah Scandinavian itu sendiri. Untuk menerapkan gaya tersebut dirumah sederhana dan unik milik Anda, ini adalah tips-tips yang dapat dilakukan, yakni :
- Cinta alam
Masyarakat Scandinavian memiliki kecintaan kepada alam yang mengakar kuat sehingga membuat mereka sebisa mungkin mengambil kesempatan untuk berada di dalam alam terbuka. Hal ini tersalurkan dalam mendesain model rumah Scandinavian, mereka berupaya untuk memasukkan unsur alam ke dalam rumah sebanyak mungkin.
Desain interior rumah bergaya scandinavian termasuk salah satu model yang sangat ramah lingkungan. Hal ini tercermin dengan menambahkan banyak tanaman alam dan berbagai furnitur berbahan kayu. Selain itu, mayoritas model rumah Scandinavian menggunakan balkon untuk menikmati pemandangan alam.
- Kesederhanaan
Keindahan arsitektur Scandinavian terletak pada kesederhanaan desainnya. Desain cenderung tidak menggunakan ornamen yang berlebihan, tidak penting atau tidak memiliki manfaat. Masyarakat di negera-negara Scandinavia juga sangat memikirkan tentang edukasi dan kebutuhan anak. Oleh karena itu, banyak rumah yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan anak dan keluarga. Pemilihan perabotan juga ramah anak dan dapat digunakan untuk kebutuhan seluruh anggota keluarga tersebut.
- Fungsional
Tidak hanya pada bagian eksterior bangunan, interior rumah bergaya Scandinavian juga ditandai dengan kesederhanaan yang dirancang untuk kehidupan yang fungsional serta nyaman. Hal ini dikarenakan masyarakat yang hidup di daerah Scandinavia sangat mengutamakan fungsi dari perabot. Desain cenderung simpel, tidak menggunakan dekorasi yang penting dan tidak mengurangi fungsi utama dari perabot itu sendiri.
Contohnya adalah dengan memanfaatkan setiap sudut ruangan seperti di ruang di bawah tangga. Ini merupakan contoh yang bagus sebagai desain fungsional yang efisien serta nyaman. Ruang bawah tangga dapat diubah menjadi tempat duduk built-in sekaligus penyimpanan yang membuat tampilan bersih dan berkesan lapang.
- Furniture & material alami
Interior biasanya menggunakan kayu dan bahan alami lainnya yang secara visual dan fisik merupakan tekstur yang berkesan hangat. Material ini juga berfungsi sebagai insulator alami. Dengan menggunakan lantai kayu, dinding dan tangga akan menciptakan ruangan yang hangat dan suasana yang ramah.
Salah satu ciri khas desain interior Scandinavian adalah memaksimalkan penggunaan ruangan, sehingga penataan furniture rumah disusun tidak menyulitkan ruang gerak penghuni. Karena itu, ruang dapat digunakan secara maksimal dan terhindar dari barang-barang yang tidak diperlukan. Dekorasi interior rumah menganut prinsip less is more agar ruangan selalu terlihat rapi dan nyaman.
- Pencahayaan
Pada musim dingin biasanya orang-orang Swedia hanya dapat merasakan matahari sekitar 2-3 jam saja oleh karena ini, pencahayaan menjadi suatu hal yang sangat penting dalam merancang rumah Scandinavian. Orang Scandinavian menyukai konsep rumah dengan pencahayaan alami, hal ini diterapkan pada penataan jendela.
Agar kontribusi pencahayaan alami dapat maksimal, maka rumah dengan gaya scandinavian cenderung membiarkan area jendela apa adanya. Jendela dapat menggunakan tipe yang besar ataupun jendela dengan dekorasi secara minimum. Contohnya adalah seperti penggunaan tirai tipis berwarna nertral. Jika kondisi rumah Anda memungkinkan, Anda dapat memperbanyak bukaan rumah agar senantiasa mendapatkan udara segar dan cahaya alami yang menyehatkan. Selain itu ini juga dapat menjadi solusi untuk cara mengatasi udara panas di dalam rumah.
Meskipun tema rumah Scandinavian adalah memaksimalkan pencahayaan alami, akan tetapi tata lampu interior rumah juga penting dan turut dipertimbangkan. Penggunaan tata lampu diutamakan berkaitan dengan pemilihan desain lampu yang menarik dan unik sehingga dapat juga berfungsi sebagai ornamen atau dekorasi.
- Warna netral
Dibandingkan dengan menggunakan karpet yang menutupi rumah secara menyeluruh, lantai rumah dengan gaya Scadinavian cenderung lebih banyak menggunakan material kayu alami maupun kayu yang dicat dengan menggunakan warna putih sebagai warna cat rumah elegan. Hal ini dimaksudkan untuk menambah kesan hangat dan luas. Selain itu, warna putih adalah warna yang baik serta dapat menerima pencahayaan lebih baik. Pilihan lain yang dapat Anda lakukan adalah menggunakan lantai plester abu-abu dan keramik putih sebagai lantai rumah. Selain warna putih ada beberapa warna cat rumah Scandivanian lain yang dapat Anda gunakan.
Merancangan sebuah model rumah Scandinavian pada dasarnya tidak terlalu sulit dan cocok diaplikasikan pada jenis-jenis rumah tinggal. Anda perlu mendalami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan gaya Scandinavian dan bagaimana cara penerapannya sebelum mulai mendesain rumah Anda. Demikianlah, selamat mencoba!