6 Material Rumah Tahan Gempa Penting Untuk Diterapkan

Seperti yang diketahui, jika negara Indonesia berada dalam kawasan Ring of Fire, dan hal ini menjadikan Indonesia menjadi negara yang memiliki kerentanan cukup tinggi pada bencana alam, salah satunya adalah gempa bumi. Maka dari itu, idealnya Anda harus mendirikan bangunan sekiranya tahan dengan gempa bumi.

Nah untuk menciptakan rumah yang tahan gempa, tentu ada beberapa syarat atau ketentuan yang haruslah anda ikuti. Bangunan tahan gempa ini tak hanya mampu bertahan dari goncangan saja, namun juga fleksibel untuk menahan getaran gempa dan berikut lengkapnya.

1. Bobot Bangunan Ringan

Material rumah tahan gempa yang pertama kali harus anda perhatikan adalah bobot bangunan dari rumah tersebut. Pastikan jika bobot bangunan anda ini tidak terlalu berat, pilih bahan bangunan yang memiliki beban ringan, khususnya pada bagian konstruksi atap yang menjadi penutup bangunan dibagian atas.

Untuk hal ini, anda bisa menggunakan Gavalum sebagai atapnya, bata ringan, baja ringan, serta beton bertulang bisa jadi pilihan yang sangat tepat untuk mewujudkan hal ini. Perlu anda ketahui, jika material yang digunakan dalam sebuah bangunan rumah terlalu berat, maka bisa menimbulkan resiko runtuh yang lebih tinggi pada saat terjadi bencana gempa bumi.

Selain galvalum ada beberapa jenis genteng untuk atap baja ringan lainnya yang bisa menjadi solusi. Akan tetapi dibalik itu, ada beberapa kelemahan atap baja ringan pada rumah tinggal yang penting untuk dipertimbangkan juga.

2. Memiliki Struktur Sederhana

Selain pemilihan material yang ringan, struktur bangunan yang sederhana, compact, dan juga simetris ini akan mampu untuk menahan beban yang lebih besar jika dibandingkan dengan bangunan berstruktur lebih kompleks.

Jelas ini menjadi tantangan tersendiri bagi para arsitek ataupun desainer yang mendapat tugas mengerjakan bangunan tersebut. Hal ini dikarenakan arsitek harus mampu menghadirkan keseimbangan antara estetika dan fungsinya sebagai bangunan yang tahan gempa.

Bagi anda yang berniat untuk membangun rumah dengan konsep demikian, bisa mencoba untuk menghubungi arsitek terkenal di Indonesia beserta maha karya yang luar biasa sebagai berikut untuk membuatnya.

3. Dibangun Secara Monolit

Struktur beton bertulang ini menjadi sebuah struktur bangunan yang paling banyak digunakan jika dibandingkan dengan jenis struktur yang lainnya.

Hal ini dikarenakan untuk struktur beton bertulang harganya lebih murah dan monolit jika dibandingkan dengan menggunakan struktur baja ataupun struktur komposit.

Nah karena elemen dari struktur beton ini lebih monolit, maka struktur itu pun memiliki sifat yang lebih baik dalam menyangga beban dari bangunan tahan gempa tersebut. Ketika beton digunakan sebagai atap, ada beberapa kelebihan dan kekurangan genteng beton yang harus diperhatikan juga.

4. Struktur Isolasi Seismik

Struktur ini biasanya digunakan pada bangunan yang memiliki tingkat lebih dari dua. Dan biasanya dalam struktur isolasi seismic ini dipasang alat isolator (perangkap penyerap gempa). Fungsi dari alat ini adalah untuk menghalangi gerakan dari gempa ini merusak bangunan tersebut.

Material rumah tahan gempa dengan menggunakan struktur ini biasanya menggunakan alat yang mengandung salah satunya karet laminasi, agar nantinya bisa memblokir getaran dari gempa tersebut mencapai bangunan.

Di Jepang, ada tiga bahan yang digunakan dalam pembuatan kantor atau rumah, diantaranya:

Kayu menjadi bahan utama yang dipakai sebagian besar rumah yang ada di Jepang, sementara untuk bangunan modern seperti gedung maka bahan ini digunakan pada bagian inti dari bangunan tersebut.

Untuk bahan baja ini biasanya dipakai untuk gedung dengan ukuran besar, terutama pada bagian kerangka. Akan tetapi untuk bahan baja ini tidak banyak yang menggunakannya untuk bangunan rumah di Jepang.

Sementara untuk membuat kerangka bangunan besar, di Jepang ini menggunakan Beton bertulang atau Reinforced Concrete (RC). Untuk lebih mengenalnya, anda dapat simak struktur bangunan tinggi tahan gempa di Jepang berikut.

5. Ketinggian Bangunan

Ternyata tinggi bangunan ini juga berpengaruh terhadap bencana alam seperti gempa bumi. Nah jika anda ingin memiliki rumah yang tahan gempa, ada baiknya memperhitungkan tinggi bangunan milik anda. Sebaiknya tinggi bangunan ini tidak melebih empat kali lebar dari bangunan tersebut.

Sebaiknya anda membuat denah bangunan yang sederhana, seperti segi empat ataupun lingkaran, itu merupakan salah satu desain bangunan terbaik sebelum dilakukan cara membangun rumah tahan gempa sebagaimana yang ada di Jepang.

6. Pondasi Bangunan Tahan Gempa

Menjadi struktur paling bawah dalam sebuah bangunan, maka pondasi ini menjadi bagian yang sangat penting untuk menyalurkan beban kebawah. Maka dari itu, pondasi ini wajib anda buat didalam tanah yang memiliki tekstur keras dan stabil dengan kedalaman minimal mencapai 60-75 cm.

Untuk pembangunan pondasi ini ada baiknya memperhatikan beberapa hal berikut, seperti ditempatkan pada tanah yang stabil, diberi lapisan pasir yang memiliki fungsi untuk meredam getaran. Terhubung dengan sabuk pondasi (sloff), pastikan sloff terkait kuat dengan pondasi, tidak diletakkan terlalu dekat dengan dinding.

Nah itu tadi sedikit informasi tentang material rumah tahan gempa yang perlu anda ketahui. Dan untuk pembuatan rumah atau bangunan apapun tahan gempa ini menjadi solusi baik, karena tidak tahu kapan kejadian alam itu akan terjadi nantinya.