5 Kelemahan Atap Baja Ringan pada Rumah Tinggal

kelemahan atap baja ringanDalam pembangunan berbagai jenis-jenis rumah tinggal, terdapat berbagai jenis-jenis atap rumah yang dapat digunakan. Atap ini sebenarnya dapat mengacu pada jenis gaya arsitektur rumah yang digunakan. Seiring perkembangan zaman, banyak perkembngan yang dilakukan untuk menciptakan bangunan yang lebih baik. Salah satu aspek yang menjadi banyak perhatian adalah material struktur yang digunakan. Dahulu, kayu merupakan bahan-bahan dalam membangun rumah yang sangat populer. Namun kini, ketersediaan akan jenis kayu konstruksi semakin terbatas. Oleh karena itu, banyak material lain yang dirancang untuk menggantikan material kayu. Salah satunya adalah material baja.

Baja merupakan salah satu material yang dipilih untuk menggantikan kayu. Hal ini dikarenakan faktor biaya yang cenderung ekonomis serta mampu disediakan dalam jumlah yang banyak. Namun sebagai salah satu material bangunan, tentunya baja juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Terlebih apabila digunakan sebagai material atap baja ringan. Berikut ini adalah kelemahan atap baja ringan yang perlu Anda ketahui, yakni:

  1. Tampilan tidak indah

Pembangunan rangka atap baja ringan sebenarnya menyesuaikan dengan jenis atap yang digunakan. Terlebih faktor kerapatan struktur akan sangat berpengaruh terhadap jenis geteng yang digunakan. Apabila Anda berniat untuk menggunakan jenis penutup atap yang berat, maka kerapatan dari konstruksi atap baja ringan Anda pun akan semakin rapat. Hal ini dikarenakan struktur harus dapat menampung beban atap yang semakin berat. Dari segi ketahanan bangunan, tentunya akan menjadi semakin baik. Namun apabila melihat dari keindahan tampilan struktur, maka kerapatan ini membuat tampilan tidak indah dan menarik.

  1. Mudah terbawa angin

Tidak hanya dari keindahan, konstruksi atap baja ringan juga memiliki kelemahan lain yang cukup mengkhawatirkan. Kelemahan ini adalah konstruksi baja sangat rentan terhadap wilayah yang berangin. Konstruksi baja akan mudah terlepas oleh angin yang kencang. Hal ini bisa saja terjadi disebabkan oleh sambngunan baja ringan yang hanya menggunakan sistem baut. Maka dari itu, apabila rangka baja ringan digoyangkan dengan angin keras secara konstan, maka sambungan ini akan mengendur secara perlahan dan bergerak-gerak. Hingga akhirnya atap akan terlepas secara perlahan.

  1. Tidak dapat terkespos

Apabila atap menggunakan jenis rangka kayu, tidak jarang ada beberapa penghuni yang justru membiarkan rangka atap tersebut tetap terekspos. Hal ini justru meningkatkan tampilan interior rumah menjadi lebih menarik. Selain itu, rangka ekspos ini sangat cocok digunakan pada konsep arsitektur modern tropis dan ciri rumah tropis. Namun berbeda halnya jika Anda menggunakan jenis atap baja ringan. Atap baja ringan jarus ditutupi dengan menggunakan plafon sebab, rangkanya tidak menarik bila ditampilkan,. Sesbab sistem rangkanya cenderung membuat jaring-jaring yang tidak indah jika dipandang.

  1. Bukan material yang fleksibel

Mengapa material kayu sangat populer digunakan dalam pembangunan rumah serta sebagai bahan dasar membuat furniture? Sebab rangka kayu memiliki kelenturan serta tingkat fleksibilitas yang tinggi. Rangka kayu dapat dibentuk sedemikian rupa menyesuaikan dengan keingin penggunanya. Namun hal yang serupa tidak terjadi pada material baja ringan. Material baja ringan tidak dapat dibentuk menyesuaikan profil tertentu.

  1. Akan berakibat fatal bila salah menghitung

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, material baja ringan memiliki struktur yang seperti jaringan. Maka dari itu apabila Anda melakukan salah perhitungan pada proses pembangunan, maka atap tidak memenuhi syarat keamanan yang baik dan dapat menyebabkan kegagalan struktur secara menyeluruh.

 Demikianlah beberapa penjabaran mengenai kelemahan atap baja ringan yang wajib Anda ketahui dan pelajari. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!