9 Keunikan Rumah Adat Kasepuhan

Hampir setiap daerah di Indonesia telah memiliki rumah adat masing-masing, dimana ini merupakan model lama yang masih dipertahankan hingga sekarang dengan sejarah berbeda-beda. Untuk sekarang ini seolah sudah jarang banget ditemukan, lantaran banyak orang lebih tertarik pada rumah minimalis sederhana dan modern.

Namun perlu diketahui bahwasanya rumah adat ini memiliki beberapa ciri khas, makna, serta keunikan tersendiri sehingga menarik untuk diketahui. Selain mengetahui keunikan rumah adat sunda, anda juga perlu mengetahui keunikan rumah adat kasepuhan berikut.

1. Pintu Gerbang Utama

Pintu Gerbang Utama

Jika anda mengunjungi rumah adat kasepuhan atau mungkin Anda yang berniat untuk membangunnya sendiri, maka harus memiliki gerbang utama. Dan untuk peletakan gerbang ini sendiri tidaklah sembarangan, melainkan harus berada di Utara.

Gerbang utama rumah adat ini sering disebut dengan nama Kreteg Pangrawit dimana itu adalah sebuah jembatan. Ketika sudah melewati jembatan berikut, maka Anda sudah sampai ke bagian depan rumah yang mana ada 2 bangunan lagi,  yakni Pancaratna dan Pancatini.

2. Bangunan Pancaratna

Bangunan Pancaratna

Untuk bangunan ini merupakan bagian dari rumah adat Kasepuhan yang menjadi salah satu keunikannya, dimana Anda bisa menemukan setelah melewati gerbang utama. Bangunan Pancaratna ini berada di bagian kiri kompleks barat.

Sedangkan untuk ukuran dari bangunan Pancaratna ini seluas 8 x 8 meter, dan atapnya telah disangga oleh empat tiang yang dinamakan sokoguru pada bagian atas lantai lebih tinggi. Kemudian untuk atapnya sendiri terbuat dari genteng, yang bisa Anda ketahui kelebihan dan kekurangan genteng tanah liat berikut.

3. Bangunan Pangrawit

Bangunan Pangrawit

Selanjutnya bangunan yang bisa anda lihat ketika memasuki rumah adat kasepuhan yakni bangunan pangrawit. Berikut lokasinya berada di bagian kiri depan kompleks dan menghadap ke arah utara, yang bisa dilihat setelah melihat bangunan pancaratna.

Ukuran dari bangunan pangrawit ini sendiri sama dengan pancaratna yakni seluas 8 x 8 meter, hanya saja ada lantai yang terbuat dari tegel, dan alas kaki harap dilepas ketika memasukinya. Ketahui juga berbagai macam jenis-jenis lantai pada rumah yang nyaman.

4. Halaman Pertama

Halaman Pertama

Keunikan rumah adat kasepuhan berikutnya yakni memiliki halaman atau kompleks yang terdapat beberapa bagian, termasuk halaman pertama. Setelah melewati bangunan pancaratna dan pancaniti, Anda akan menemukan halaman pertama.

Dimana Anda juga akan menemukan dua cara untuk masuk ke halaman tersebut, dimana bisa melalui Gapura Adi atau Gapura Benteng. Dan perlu diketahui bahwa untuk ukuran Gapura Benteng ini lebih besar jika dibandingkan dengan Gapura Adi.

5. Halaman Kedua

Halaman Kedua

Dan untuk keunikan selanjutnya yang bisa diketahui pada rumah adat kasepuhan Cirebon yakni terdapat halaman kedua, dimana untuk halaman ini telah dibatasi oleh tembok bata. Pada bagian utara dari pagar bata tersebut ada 2 buah pintu gerbang yang dinamakan Regol Pengada dan Gapura Lonceng.

Untuk Regol Pengada ini sendiri memiliki bentuk paduraksa dengan menggunakan batu dan daun pintu yang dibuat dari kayu. Sedangkan untuk Gapura Lonceng sendiri ini merupakan sebuah gapura yang dilengkapi dengan atap.

6. Memiliki Umpak

Memiliki Umpak

Kurang lebih sama seperti keunikan rumah adat baileo khas Maluku, yang mana rumah adat kasepuhan Cirebon ini juga dilengkapi dengan umpak yang terbuat dari batu. Fungsinya yakni untuk menahan hubungan langsung dengan tanah.

Umpak tersebut ukurannya tidak terlalu tinggi dan cuman sebagai landasan saja, dimana untuk menjaga agar kayu bisa lebih awet, tidak mudah lapuk dan tertahan dari serangan rayap yang sering kali menjadi musuh utama bagi kayu.

7. Memiliki Para

Dapur

Perlu diketahui bahwa rumah adat kasepuhan ini memiliki para, yakni sebuah tempat dimana untuk menyimpan makanan dan bibit-bibit. Para dibangun tepat di bagian atas dapur, dimana sebenarnya berwarna hitam karena jelaga, namun bahan makanan di dalamnya tersimpan dengan baik.

Sekedar tips bahwasanya pengasapan terhadap bahan makanan ini dinilai efektif dan baik untuk jenis tertentu pastinya. Ternyata dari zaman dahulu sudah ada pemikiran seperti ini, dengan memanfaatkan asap alami dari dapur yang dimiliki.

8. Tanpa Paku atau Baut

Pakai Kayu

Sebagai penyambung antar pondasi ini tanpa menggunakan paku ataupun baut yang sering digunakan untuk macam-macam konsep bangunan zaman sekarang. Melainkan rumah adat kasepuhan ini masih menggunakan kayu sebagai penghubungnya.

9. Memiliki Pintu yang Lurus

Memiliki Pintu yang Lurus

Untuk bangunan rumah adat kasepuhan ini memiliki beberapa halaman atau ruang yang semakin kebelakang tentu saja makin intim. Akan tetapi uniknya, setiap ruang ini memiliki pintu utama yang lurus, jadi dari depan saja langsung terlihat bagian paling belakang bangunan ini.

Berdasarkan filosofi yang diyakini, penggunaan pintu yang lurus dari depan hingga belakang ini melambangkan kejujuran dari pemilik rumah. Namun untuk sekarang ini mungkin masih ada benarnya, akan tetapi ya itu tergantung dari setiap pemilik rumah masing-masing.

Itulah berbagai macam keunikan rumah adat kasepuhan Cirebon yang bisa Anda ketahui dengan seksama sehingga bisa lebih mengenal terkait bangunan tersebut. Sebenarnya kalau dipelajari banyak keunikan dari rumah adat di Indonesia, seperti keunikan rumah adat tongkonan berikut misalnya.