6 Tata Cara Menata Meja Makan Secara Tradisional Paling Lengkap

Kegiatan makan bersama keluarga ternyata memiliki peran yang sangat penting dalam rumah tangga. Umumnya orang Indonesia akan menikmati makan bersama keluarga diwaktu yang senggang. Misalnya saja untuk waktu makan pagi dan makan malam, sementara makan siang biasanya ada anggota keluarga yang bekerja diluar. Jadi waktu makan pagi dan makan malam dianggap waktu yang ideal dan akrab untuk semua keluarga.

Untuk itu setiap rumah dengan ukuran yang minimalis atau mewah biasanya memiliki ruang makan yang jadi satu dengan bagian dapur atau terpisah. Jika Anda memiliki ruang makan yang kecil maka bisa mengikuti ide dari cara menata ruang makan minimalis. Kemudian perabot yang harus ada di ruang makan adalah meja makan lengkap dengan kursinya. Anda bisa memilih meja makan dengan 2, 4, 6 atau 8 orang. Namun yang paling umum penataan di Indonesia mengikuti 6 kursi untuk meja makan. Dan sentuhan perabot ini harus dilengkapi dengan etika penataan meja makan. Berikut ini kami sampaikan mengenai tata cara menata meja makan secara tradisional paling lengkap.

1. Lengkapi dengan penutup meja

Setelah Anda melakukan tips memilih meja makan yang tepat maka Anda harus menggunakan meja makan dengan baik. Salah satu dasar yang sangat penting untuk estetika meja makan di Indonesia adalah dilengkapi dengan penutup meja makan atau taplak. Tujuan penting dari menutup meja makan adalah berkaitan dengan norma kesopanan dan persaudaraan. Kemudian juga bisa mengajarkan tata cara makan yang baik dan sopan. Selain itu juga penting untuk memberi kesan pada meja makan agar nafsu makan meningkat, tampilan makanan lebih indah dan membuat pengaturan alat di atas meja makan lebih baik. Untuk model, jenis dan bentuk penutup meja maka bisa disesuaikan dengan tradisi di daerah atau motif yang khas dengan Indonesia.

2. Lengkapi dengan serbet makan

Selain menutup meja makan dengan serbet maka Anda juga bisa melengkapi dengan serbet makan. sebenarnya tata cara ini diadaptasi dari meja makan khas Eropa tapi fungsinya ternyata sangat tepat saat makan. Serbet makan biasanya bisa ditemukan dengan motif yang sama saat membeli penutup meja makan atau taplak.

Hanya saja ada beberapa ukuran yang berbeda untuk setiap waktu makan. Misalnya untuk makan malam memiliki ukuran antara 45 sampai 60 cm. Kemudian untuk makan pagi hanya 42 cm, serbet untuk minum teh berukuran 30 cm, dan serbet ukuran yang kecil untuk tisu. Jadi sesuaikan ukuran dan fungsi dari serbet makan Anda.

3. Menata maja makan untuk makan pagi

Ada berbagai jenis bahan meja makan yang bisa Anda pilih,  termasuk dari kayu, kaca atau granit. Khusus untuk bahan granit Anda bisa mengikuti tips cara membuat meja dapur granit. Tapi hal yang paling penting adalah mengatur meja makan itu sesuai dengan waktu makan. Pertama kami sampaikan adalah pengaturan untuk waktu makan pagi. Untuk makan pagi sebaiknya Anda memilih warna taplak meja yang cerah, dilengkapi dengan hiasan vas bunga dan perabot alat makan sesuai dengan menu makan pagi yang biasanya lebih sederhana. Alat makan yang bisa diletakkan meliputi piring makan, sendok, garpu, pisau, mangkuk untuk mencuci tangan, serbet makan, gelas untuk buah atau susu, cangkir untuk kopi atau teh. Kemudian mengikuti aturan penataan alat makan sesuai aturan.

4. Penataan dasar alat makan

Pada dasarnya cara menata peralatan dapur juga memberi pengaruh untuk penataan alat makan di atas meja makan. Meskipun penataan alat ini mengikuti aturan tradisional tapi juga disesuaikan dengan pakem cara makan orang Indonesia. Diantaranya yaitu:

  • Piring diletakkan terbuka dengan posisi kurang lebih 2 cm dari tepi meja makan.
  • Sendok harus ada di sisi kanan piring dan garpu di sisi kiri.
  • Jika menggunakan pisau makan maka harus ada di sebelah kanan sendok makan dengan posisi bagian yang tajam menghadap piring.
  • Jika menggunakan mangkuk cuci tangan maka diletakkan di samping pisau.
  • Gelas atau cangkir untuk minuman diletakkan pada bagian atas mangkuk untuk cuci tangan.
  • Serbet makan diletakkan di atas piring.
  • Sendok nasi, sendok sayur, dan alat untuk mengambil makanan lain diletakkan pada bagian kanan tempat makanan utama dengan deretan menuju kursi anggota tertua dalam keluarga misalnya, kakek, nenek, ayah atau ibu.
  • Jika melengkapi hidangan dengan buah maka diletakkan pada bagian ujung meja makan yang menjadi tempat persediaan makanan tambahan.

5. Adat Bali

Setelah memilih konsep interior rumah makan minimalis maka Anda bisa menggunakan meja makan berdasarkan adat istiadat. Konsep ini banyak digunakan oleh penduduk asli di suatu daerah tapi juga bisa Anda gunakan untuk ide makan bersama yang menyenangkan. Salah satu adat yang khas misalnya adat Bali.

Cara untuk menambahkan sentuhan ini misalnya dengan memasang taplak atau penutup meja makan berwarna hitam putih dengan motif kotak khas Bali. Kemudian lengkapi dengan lilin aroma yang harum namun tidak terlalu kuat. Anda bisa menambahkan hiasan kamboja kuning putih khas Bali di atas meja makan. Dan untuk pengaturan alat makan tetap mengikuti prinsip dasar di atas meja makan.

6. Adat Sunda

Berbeda dengan adat Bali maka biasanya adat Sunda memiliki sentuhan yang jauh lebih tradisional. Adat yang paling terkenal adalah menyajikan makanan dengan alas makanan dari daun pisang. Dalam bahasa Sunda juga disebut dengan balakecrakan. Konsep meja makan ini tetap menggunakan tata cara penataan meja makan biasa.

Anda hanya perlu memberi sentuhan taplak kain khas Sunda dan alas makanan yang ditutup dengan daun pisang. Jenis makanan yang disajikan juga harus khas Sunda seperti nasi liwet, ikan gurame kipas, berbagai jenis sambal, sayuran segar sebagai lalapan, teh dan berbagai jenis makanan lain.

Itulah berbagai cara menata meja makan secara tradisional paling lengkap. Dan masih banyak tata cara menata meja makan khas tradisional dari berbagai suku di Indonesia. Anda bisa mencoba berbagai konsep ini untuk menata meja makan yang menarik.