Sistem Keamanan Rumah Berbasis Mikrokontroler

sistem keamanan rumahSeiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, pertumbuhan dalam bidang pembangunan rumah juga mengalami perkembangan. Diantaranya adalah semakin beragamnya bahan-bahan dalam membangun rumah, berbagai jenis-jenis rumah tinggal, jenis-jenis atap rumah, jenis-jenis kanopi rumah dan sebagainya. Namun tidak hanya itu, peningkatan juga terjadi pada sistem keamanan rumah. Berbagai macam dan bentuk model alat pengaman saat kini kian pesat di dorong untuk mengatasi kejadian tidak terduga di dalam rumah. Seperti pencurian, kebarakan, konsleting listrik dan masih banyak lagi. Salah satu terobosan cara mencegah rumah kemalingan, yakni dengan menggunakan teknologi sistem keamanan rumah berbasis mikrokontroler.

Mikrokontroler merupakan suatu komponen pengontrol atau alat pengendalian yang berukuran kecil atau micro. Bentuk dari mikrokontroler sendiri berupa komputer yang berbentuk kepingan dan digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik untuk menekan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiah dapat pula dikatakan sebagai pengendali kecil dimana sebuah sistem elektronik dulunya banyak memerlukan komponen pendukung lainnya seperti IC TTL dan CMOS dapat diperkecil dan lebih terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler. Secara teknis, mikrokontroler terbagi menjadi dua macam, yakni RISC dan CISC. Penjabaran dari kedua jenis mikrokontroler itu adalah sebagai berikut :

  • CISC (Complex Instructions Set Computer)

Jenis mikrokontroler ini memiliki set intruksi yang cukup kompleks dan juga lengkap. CISC memiliki sistem kompleks yang berpengaruh terhadap kinerjanya yang terbilang lambat. Dengan menggunakan jenis ini, Anda ditawarkan set instruksi yang kuat. CISC adalah suatu arsitektur komputer yang instruksinya akan menjalankan beberapa operasi yang masih tingkat rendah berupa pengambilan memori (load), operasi aritmatika dan juga menyimpan ke dalam memori yang saling bekerja sama.

CISC memiliki tujuan untuk melaksanakan suatu instruksi hanya dengan beberapa baris bahas mesin yang terbilang pendek sehingga impikasinya akan jauh lebih sedikit. Arsitektur CISC juga menekankan pada perangkat keras sesuai dengan filosofi yang dianutnya yakni, memindahkan kerumitan perangkat lunak ke dalam perangkat keras.

  • RISC (Residue Instructions Set Computer)

Jenis mikrokontroler ini merupakan bagian dari arsitektur mikroprosessor yang berbentuk kecil. proyek RISC pertama kali dibuat oleh IBM, Stanford dan juga UC-Berkeley di akhir tahun 70-an hingga awal tahun 80-an. RISC memiliki lebih banyak fasilitas internal jika dibandingkan dengan CISC, namun jumlah instruksinya hanya secukupnya saja. Fasilitas internal yang dimaksud idisini berupa jumlah dan jenis register internal, pewaktu dan atau pencacah, ADC/DAC, unit komparator, interupsi eksternal dan internal serta berbagai hal lainnya.

Mikrokontroler juga memiliki kandungan peripheral yang dapat dimanfaatkan sebagai port pararel, port serial, komparator, konversi digital ke analog (DAC), konversi analog ke digital dan masih banyak lagi. Lebih hebatnya, semua itu hanya dengan menggunakan sebuah sistem minimum dan tidak rumit apalagi kompleks. Lamel (2006) memaparkan bahwa jika dibandingkan, mikrokontroler jauh lebih unggul dibandingkan mikroprosessor.

Mikrokontroler dihasilkan dengan keunggulan yang berbeda-beda mengacu pada produsen pembuatnya seperti Atmel, Microchip, Motorolla, Rensas dan juga Philip. Terdapat perpedaan instruksi program dari berbagai jenis-jenis mikrokontroler, contohnya adalah perbedaan instruksi pada mikrokontroler Atmel dan intruksi mikrokontroler Motorola. Suhata (2005) memaparkan bahwa pada dasarnya prinsip program pada mikrokontroler dijalankan secara bertahap. Kurniawan (2009) juga mempaparkan bahwa terdapat beberapa faktor penentu yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih jenis mikrokontroler yang akan digunakan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Harga mikrokontroler.
  • Ukuran memori yang terdapat di dalam mikrokontroler.
  • Fitur ADC, timer dan fasilitas komunikasi.
  • Fitur utama lainnya (pengontrol utama akuisi data).
  • Kecepatan eksekusi intruksi.
  • Dukungan software yang dapat digunakan.
  • Kebutuhan sistem yang akan digunakan.

Beberapa penelitian dilakukan oleh Nugroho K., dkk. (2012) terhadap perancangan dan implementasi keamanan rumah berbasis mikrokontroler yakni menggunakan jenis mikrokontroler AVR ATMega8535. Dari penelitian yang dilakukan, mereka menyimpulkan bahwa rumah yang menggunakan sistem keamanan rumah berbasis mikrokontroler adalah sebagai berikut :

  1. Pancaran LED infrared dapat menempuh jarak yang besarannya tergantung pada arus yang melewati LED infrared tersebut.
  2. Pada mikrokontroler, senser MQ-2 dapat berfungsi dengan baik sebab nilai R-air yang diperoleh sesuatu dengan R-air yang terdapat pada datasheet yaitu 3 KΏ – 30 KΏ.
  3. Mikrokontroler dapat berfungsi sebagai ADC internal. Selain itu pengolah data juga dapat berfungsi dengan baik dimana dapat melakukan konversi tegangan ke dalam bit dan kemudian data yang diperoleh dari sensor diolah dan ditampilkan pada LCD sesuai dengan harapan.
  4. Keunggulan yang dimiliki oleh alat pengamanan pintu ini mempunyai jarak jangkauan yang hampir tidak terbatas selama masih dalam jangkayan daerah operator GSM sewaktu fase pemberitahuan alarm.

Melihat dari hasil penelitian, sistem keamana rumah berbasis mikrokontroler sangat baik diterapkan pada berbagai desain rumah minimalis seperti rumah minimalis sederhana dan juga rumah-rumah lainnya. Demikianlah, semoga bermanfaat!