Tidak hanya jenis-jenis atap rumah yang semakin lama selalu berkembang, namun perkembangan industri atap juga mengembangkan inovasi terhadap rangka atap. Salah satunya adalah rangka atap baja ringan yang merupakan sebuah terobosan baru dari struktur atap yang terbuat dari baja dengan kekuatan yang baik namun memiliki bobot yang ringan. Baja yang dimaksud disini adalah baja dengan tipe cold rolled coil (CRC) dimana mutu yang dimiliki sangat tinggi dengan kekuatan tarik 550 Mpa serta memiliki bentuk profil yang menyerupai huruf C atau pun O. Elemen-elemen utama penyusun rangka baja adalah kuda-kuda, bracing, reng, baut, dinabolt serta talang jurai.
Baja ringan merupakan salah satu bahan-bahan dalam membangun rumah, dimana rangka atap baja semakin diminati karena memiliki beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan atap baja konvensional. Keuntungan tersebut diantaranya adalah :
- Karena bobotnya yang ringan, maka penggunaan rangka atap baja dapat membantu mengurani beban kepada struktur bangunan.
- Berbeda dengan baja lain, baja ini di desain untuk lebih tahan karat sehingga pada tahap akhir tidak membutuhkan finishing cat.
- Pemakaian untuk skala yang panjang tidak akan menurunkan mutu baja ringan.
- Material ini termasuk ke dalam salah satu material ramah lingkungan serta tidak terpengaruh terhadap serangan dari rayap.
- Karena bobotnya yang ringan, proses pemasangan atap ini sangat mudah dan juga cepat.
Atap baja ringan sangat fleksibel dan cocok diaplikasikan diberbagai jenis-jenis rumah tinggal seperti rumah minimalis sederhana. Jika Anda hendak menggunakan atap baja ringan, maka sebelumnya Anda perlu mengetahui terlebih dahulu berapa luasan ukuran yang Anda butuhkan. Mengapa hal ini penting? Karena perhitungan yang keliru akan membuat proses pemasangan menjadi lebih lama dari target yang ditentukan. Selain itu, secara finansial Anda akan mengalami kerugian karena material yang dibeli tidak sesuai dengan anggaran. Ini bukan termasuk salah satu tips hemat membangun rumah. Oleh karena itu, cara menghitung kebutuhan atap baja ringan harus dilakukan dengan cermat dan seksama.
Untuk menghitung kebutuhan memasang rangka atap baja ringan terdapat dua metode. Anda dapat menggunakan perhitungan secara manual atau pun menghitung dengan menggunakan aplikasi yang sudah disediakan. Cara perhitungan secara manual cukup sederhana tetapi membutuhkan ketelitian yang tinggi supaya tidak terjadi kesalahan perhitungan. Berikut ini adalah beberapa rumus dan contoh soal yang digunakan sebagai cara menghitung kebutuhan atap baja ringan. Simak!
Cara Menghitung Kebutuhan Atap Baja Ringan
Menghitung atap baja ringan tidaklah sulit. Umumnya, rangka atap baja ringan dihitung dengan menggunakan satuan meter persegi. Rumus yang digunakan untuk menghitung volume rangka atap baja ringan adalah sebagai berikut :
Volume = ( Panjang Bangunan + Overstek Genteng ) x ( Lebar Bangunan + Overstek Genteng ) / Derajat Kemiringan Atap Genteng ( cos derajat )
Dengan contoh soal sebagai berikut :
Ani baru saja membeli sebuah rumah dengan ukuran 8 x 8 meter, dimana masing-masing atapnya memiliki overstek dengan panjang 1 meter dimana kemiringan atap yang dimiliki adalah berkisar 35 derajat. Berdasarkan data-data tersebut, maka volume rangka atap baja ringan dari rumah tersebut adalah?
Diketahui :
- Panjang bangunan = 8 + 1 + 1 = 10 m
- Lebar bangunan = 8 + 1 + 1 = 10 m
- Derajat kemiringan = cos 35 = 0,819
Maka volume dari rangka atap baja ringan adalah =
Volume = ( Panjang Bangunan + Overstek Genteng ) x ( Lebar Bangunan + Overstek Genteng ) / Derajat Kemiringan Atap Genteng ( cos derajat )
Volume = 10 x 10 / 0,819 = 122 m2
Mudah bukan? Setelah Anda mendapatkan volume dari rangka atap baja ringan, maka Anda dapat menghitung kebutuhan material yang akan Anda gunakan. Caranya adalah sebagai berikut :
- Kebutuhan genteng metal (uk. 2×4)
Rumus yang digunakan adalah : Luas atap miring x 1.62
Sehingga menjadi = 122 x 1,62 = 197,64 atau 198 lembar genteng metal daun dengan ukuran 2×4
- Kebutuhan baja ringan
- Canal atau Kaso
Rumus yang digunakan adalah : (Luas atap miring x 4) / 6
Sehingga menjadi = (122 x 4) / 6 = 81 batang kaso
- Reng
Rumus yang digunakan adalah : banyak kaso x 1,2
Sehingga menjadi = 81 x 1,2 = 97 batang reng
- Kebutuhan sekrup
- Sekrup genteng
Rumus yang digunakan adalah : Jumlah genteng x 12
Sehingga menjadi = 198 x 12 = 2.376 buah
- Sekrup baja
Rumus yang digunakan adalah : Luas atap miring x 20
Sehingga menjadi = 122 x 20 = 2.440 buah
Gambaran diatas ini merupakan perhitungan secara umum dan sederhana. Hasil akhir dapat berubah-berubah sesuai dengan analisa dari masing-masing aplikator. Tidak begitu sulit bukan cara menghitung kebutuhan atap baja ringan? Jika ingin hasil yang lebih akurat, Anda dapat meminta bantuan dari tenaga ahli untuk menghitungnya.
Ketika hendak membangun atap baja ringan, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Diantaranya adalah :
- Bagian dudukan rangka harus diperhatikan secara teliti, karena apabila letaknya miring maka akan berpengaruh terhadap kekuatan tekanan pada baja. Keseimbangan akan berkurang sehingga berpengaruh terhadap konstruksi.
- Jangan lupa untuk memastikan setiap sambungan terpasang dengan benar. Anda dapat membuat gambar kerja sebagai pemandu proses pelaksanaan.
Demikianlah, selamat mencoba!