10 Tips Renovasi Rumah Subsidi Murah dan Sesuai Aturan

Memiliki rumah subsidi adalah sebuah keberuntungan bagi pemiliknya. Hal ini dikarenakan rumah subsidi memiliki harga miring, terlebih jika ada penawaran program KPR atau kredit pemilikan rumah dengan bunga yang dibayarkan hingga 0% saja. Bunga sebesar itu tentu saja berbeda dengan fasilitas KPR normal, seperti pada pengertian KPR .

Upayakan untuk membayar angsuran secara rutin dan tepat waktu agar keinginan Anda untuk merenovasi rumah subsidi juga dapat terwujud. Rumah subsidi pada umumnya memiliki tipe 29/72 atau 27/72. Perbedaannya biasanya terletak di model dan luas lahan.

Pembagian ruang di dalam rumah bersubsidi pada umumnya terdiri dari ruang tamu, dua kamar tidur, satu kamar mandi dan lahan di bagian depan serta belakang yang dapat digunakan untuk perluasan bangunan.

Setelah mengetahui tips membeli perumahan bersubsidi, maka selanjutnya adalah memperhatikan dua hal yang perlu diperhatikan sebelum mulai merenovasi rumah bersubsidi, yaitu jenis renovasi ringan atau renovasi berat. Nah, agar tidak salah langkah dalam merenovasi hingga dapat dikenai sanksi nantinya, berikut ini adalah 10 tips renovasi rumah subsidi murah dan sesuai peraturan.

1. Jangan Langsung Renovasi

Ada batas waktu yang diberikan ketika Anda hendak merenovasi rumah subsidi, yaitu lima tahun. Jangka waktu 5 tahun tersebut batasan renovasi yang dilarang adalah merubah bentuk bagian depan rumah dan membuat rumah jadi bertingkat. Sedikit perubahan yang diperbolehkan adalah menambah pagar depan rumah atau kanopi. Membuat desain dapur di tanah bagian belakang rumah yang kosong juga diperbolehkan dalam jangka waktu tersebut.

2. Perhatikan Luas Tanah

Sesuai dengan aturan yang berlaku, rumah subsidi tidak boleh memiliki luas tanah lebih dari 200 meter persegi. Oleh karena itu perhatikan ukuran jika Anda ingin memperluas lantai bangunan ataupun menambah pagar keliling pada rumah agar luasnya pas 200 meter persegi. Jangan sampai dengan salah hitung, KPR Anda bermasalah dan subsidi dicabut karena luas tanah yang melebihi batas. Selain itu, pemilik rumah juga tidak diperkenankan untuk membangun rumah baru di atas tanah yang lama atau menjadikan dua rumah subsidi menjadi satu.

3. Jangan Bongkar Habis

Perbedaan rumah subsidi dan non subsidi juga terletak pada renovasi. Renovasi yang perlu dilakukan untuk rumah subsidi adalah renovasi yang tidak membongkar habis rumah. Kata lainnya, Anda dilarang untuk merobohkan bangunan yang sudah ada dan mulai membangun dari awal sesuai dengan selera Anda.

Hal tersebut dikarenakan tujuan rumah subsidi yang diperuntukan untuk keluarga kurang mampu menjadi tidak sesuai. Jika Anda membongkar habis, maka biayanya akan lebih atau sama dengan rumah subsidi, sehingga akad laporan data yang Anda setorkan sesuai syarat mengambil rumah subsidi tidak sesuai.

4. Renovasi Atap

Nah, setelah Anda membeli rumah bersubsidi, salah satu konstruksi bangunan yang perlu Anda perhatikan adalah atap. Mungkin pada tampak yang terlihat, atap yang Anda miliki terlihat seperti rumah lain pada umumnya, namun faktanya kebanyakan dari rumah bersubsidi memiliki masalah kebocoran atap di kala hujan.

Tentu kami tidak menyarankan Anda untuk mengubah bentuk atap menjadi bentukan ekstrim, misalnya atak datar dak beton. Namun cek lagi pemasangan genting yang terkadang terlalu renggang agar dirapatkan. Selain itu cek pemasangan pipa aliran air pada atap yang ada kalanya tidak terlalu baik.

5. Perhatikan Pemasangan dan Ukuran Sanitasi

Selain bagian atas rumah yang berupa atap, perhatikan juga bagian bawah yang terpendam yaitu sumur sanitasi pada area rumah baru Anda. Ada baiknya untuk Anda merenovasi septiktank atau sumur sanitasi agar memiliki kedalaman lebih. Hal ini dikarenakan semakin dalam septiktank Anda, maka akan lebih baik dan juga lebih higienis.

6. Material Bekas atau Diskon

Tips selanjutnya yang secara umum akan disarankan untuk Anda yang hendak renovasi rumah seperti pada membangun rumah dengan biaya 20 juta adalah gunakan material bangunan bekas ataupun diskon. Tapi tetap perhatikan kualitas ya! Beberapa material bekas yang dapat dijadikan pilihan di antaranya adalah genteng bongkaran, kusen pintu jenderla ataupun kayu untuk rangka atap. Selain material bekas, Anda juga dapat menggunakan material daur ulang. Seperti misalnya batu bata ataupun keramik lantai. Selain bahan material bekas ataupun recycle, Anda juga dapat berburu bahan bangunan diskon di supermarket khusus bahan bangunan.

7. Renovasi Bertahap

Sebelum melakukan renovasi, Anda perlu mendapat gambaran atau membuat desain semua renovasi yang perlu Anda lakukan. Namun, ketika merenovasi, klasifikasikan urutan atau prioritas yang perlu dilakukan terlebih dahulu. Lakukan renovasi secara bertahap, jangan sekaligus. Dengan menerapkan metode ini untuk merenovasi rumah dengan biaya murah, maka dana yang Anda miliki juga tidak akan langsung habis untuk renovasi.

8. Simpan Perkakas atau Material Hasil Renovasi

Setelah melakukan tahapan renovasi, simpan perkakas atau bagian rumah yang tidak terpakai namun ada kemungkinan masih digunakan. Hal ini ditujukan agar barang tersebut dapat digunakan ketika Anda melakukan renovasi selanjutnya untuk bagian lain dari rumah Anda. Beberapa material yang disarankan agar tidak dibuang antara lain adalah kusen pintu maupun jendela termasuk kacanya, bongkaran genteng, bongkaran besi struktur bangunan atau hasil bongkaran keramik lantai.

9. Konsep Minimalis

Jika Anda memiliki dana terbatas untuk renovasi rumah subsidi, coba terapkan konsep minimalis untuk eksterior maupun interior rumah baru Anda untuk dekorasi rumah sederhana tapi mewah. Tujuannya tentu saja untuk mendapatkan biaya renovasi yang lebih murah namun dengan tampilan mahal nan elegan. Selain itu saat ini modern minimalis juga sedang menjadi tren di dunia desain arsitektur maupun interior.

Beberapa cara untuk menempuh konsep tersebut misalnya saja dengan mengurangi sekat atau dinding dalam rumah agar rumah yang sempit dapat terlihat lebih luas. Selain itu menggunakan metode finishing namun dengan tampilan unfinished, seperti alih-alih mengecat dinding atau memasang keramik, Anda dapat membiarkan dinding maupun lantai Anda memiliki look plesteran sederhana.

10. Batas Penjualan

Selain mengenai tips renovasi rumah subsidi yang bisa Anda lakukan, perhatikan juga mengenai proses penjualan rumah yang hendak Anda lakukan. Jika Anda berkeinginan untuk menjual atau memindahtangankan rumah tersebut, pastikan sudah melebihi jangka waktu 5 tahun masa kepemilikan.

Selain penjualan rumah, hal yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai Anda mengontrakan rumah pada orang lain atau membiarkan rumah tersebut kosong selama satu tahun lebih. Kecuali jika alasan Anda adalah dimutasi untuk kerja di daerah lain, mungkin hal tersebut bisa dipertimbangkan.

Itulah tadi beberapa tips renovasi rumah subsidi murah dan sesuai peraturan yang dapat Anda lakukan. Selalu perhatikan aturan tersebut, berikut rutinitas pembayaran agar mekanisme subsidi yang telah diserahkan oleh Pemerintah tidak dicabut. Perhatikan juga prosedur pembelian rumah KPR dan tunai.