Dalam berbagai jenis-jenis rumah tinggal, entah rumah minimalis sederhana, model rumah scandinavian dan sebagainya pasti di dalamnya ditemukan limbah rumah tangga. Limbah rumah tangga biasanya berasal dari sampah-sampah dan sisa makanan yang dikumpulkan menjadi satu. Akan tetapi tahukah Anda kalau sampah-sampah yang biasa dihasilkan sehari-hari ini dapat diubah menjadi kompos untuk tanaman? Hebat sekali bukan? Sampah yang biasa digunakan ini merupakan bahan-bahan organik seperti tumbuh-tumbuhan yang sudah tidak terpakai, sayur-sayuran yang batas konsumsinya sudah lewat bahkan hingga hewan-hewan laut yang sudah kadarluasa. Untuk sampah lain berupa sampah plastik, kaleng dan sebagainya dipisahkan pada tempat yang berbeda.
Sampah rumah tangga ini nantinya dapat diolah menjadi pupuk organik cair. Pernah mendengar sebelumnya? Pupuk organik cari adalah pupuk yang terbuat hampir sebagian besar dari bahan organik seperti tanaman dan hewan dan diolah dengan menggunakan proses rekayasa. Hasil akhirnya dapat berupa padatan atau cair, yang kemudian akan digunakan untuk memperbaiki sifak fisik, kimia serta biologi pada tanah tersebut. Pupuk organik ini memiliki kandungan unsur hara majemuk dan faktor inilah yang menjadi pembeda dengan pupuk anorganik. Hasil uji menyatakan pupuk anorganik memiliki kandungan hara yang lebih melimpah, akan tetapi kekurangannya sangat banyak apabila digunakan pada berbagai jenis bunga untuk taman.
Dari beberapa penjabaran tersebut, maka merubah sampah rumah tangga merupakan hal yang sangat menguntungkan bukan? Merubah sampah menjadi kompos juga dapat dilakukan dengan cara membuat lubang biopori, karena salah satu manfaat lubang biopori adalah mengurai sampah. Namun pada kali ini, metode yang digunakan akan sedikit berbeda. Penasaran? Ini dia cara membuat kompos dari sampah rumah tangga, simak!
- Menggumpulkan sampah
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengumpulkan sampah yang akan digunakan. Tentunya tidak dapat dipungkiri lagi kalau sampah di rumah setiap harinya akan semakin menumpuk. Cara ini dilakukan untuk mengulangi kadar limbah buangan setiap harinya. Jangan lupa untuk memisahkan antara sampah organik dan juga anorganik. Sampah organik biasanya berupa sayur mayur, tanaman, buah dan sebagainya. Letakkan pada tempat yang berbeda dan kumpulkan sampai dirasa sudah cukup.
- Memasukkan pada wadah
Setelah sampah sudah terkumpul cukup banyak, langkah selanjutnya adalah memasukkan sampah ke dalam wadah pengomposan. Tempat ini dapat berbeda-beda, bisa berupa lubang dalam tanah seperti lubang biopori, atau juga bak, drum serta baskom. Semua barang dapat digunakan asalkan wada tidak terkena hujan secara langsung. Apabila Anda menggunakan wadah seperti baskom, jangan lupa untuk melubangi bagian dasarnya.
- Menunggu dalam waktu tertentu
Apabila sampah sudah dimasukkan ke dalam wadah, maka langkah selanjutnya yang Anda lakukan adalah mencampurkan sampah tersebut dengan tanah. Sebab campuran ini nantinya memiliki mikroba aktif yang dapat bekerja untuk menguraikan sampah menjadi kompos. Dalam beberapa kasus, kotoran hewan juga dapat digunakan. Proses pembuatan ini tidak akan selesai dalam satu atau dua hari. Pastikan kompos tidak terlalu panas dan aduk setiap tujuh hari. Umunya pada minggu ke-1 atau ke-2 mikroba akan mulai menguraikan kompos tersebut.
- Kompos siap digunakan
Setelah menunggu hingga minggu ke-5 dan ke-6, biasanya kompos dari sampah rumah tangga tersebut sudah jadi dapat digunakan. Tingkat keberhasilan kompos dapat terlihat dari bagaimana cara mengendalikan suhu, kelembaban serta oksigen dari kompos tersebut.
Demikianlah beberapa tips dan trik yang dapat Anda lakukan sebagai cara membuat kompos dari sampah rumah tangga. Selamat mencoba!