Pintu merupakan komponen-komponen dan bagian-bagian penting dari rumah atau pun suatu bangunan. Pintu berfungsi sebagai tempat penghubung antar ruang di bagian bangunan sehingga dapat dengan mudah untuk mengakses dari ruang satu ke ruang lainnya. Pintu juga berperan untuk tempat bertukarnya udara agar ruangan tidak terasa pengap dan sumpek karena tidak ada udara yang keluar masuk.
Baca juga :
- cara membersihkan peralatan dapur dari stainless steel
- cara membasmi rayap di atap rumah
- cara membuka rolling door yang terkunci
Cara Memasang Handle Pintu
Jika membahas mengenai pintu, pintu sendiri mempunyai bagian-bagian penting yang membuat pintu bisa berfungsi dengan baik yakni membuka dan menutup dengan sempurna, kemudian pada bagian pengunci pintu dapat bekerja dengan baik pula sehingga bisa memaksimalkan performa pintu tersebut dan tidak lupa bagian handle pintu yang tepat untuk membuat pintu tampak lebih menarik dan juga enak dipandang. Oleh karena itu untuk memaksimalkan performa pintu diperlukan handle pintu yang baik dan berkualitas, tapi harganya terjangkau. Di artikel kali ini akan dibahas mengenai langkah-langkah dan tahapan-tahapan bagaimana cara memasang handle pintu dengan mudah baik dan benar sehingga dapat meningkatkan performa pintu itu sendiri. (baca juga : fungsi ruang tamu)
Berikut beberapa cara memasang handle pintu dengan mudah, baik dan benar , penjelasan sebagai berikut :
1. Memilih Handle Pintu Yang Tepat
Sebelum melakukan pemasangan handle pintu, alangkah baiknya memilih handle pintu yang tepat dan sesuai dengan spesifikasi dan fungsi pintu itu sendiri. Maksudnya memilih handle pintu yang tepat adalah memilih sesuai dengan ukuran, jenis dan kualitasnya disesuaikan dengan besar kecilnya pintu dan juga fungsi pintu yang akan dipasang. (Baca Juga : Cara Membersihkan Debu )
Jika pemilihan handle pintu tidak disesuaikan dengan ukuran pintunya maka akan terlihat aneh dan tampak tidak menarik. Misalkan pada pintu kamar mandi, tapi handle pintu yang dipilih adalah handle pintu yang biasa dipakai pada pintu utama rumah, hal tersebut yang membuat tampak tidak sinkron dan jadi tidak menarik untuk dipandang bukan. Sebaiknya pada saat pemilihan handle pintu disesuaikan saja dengan fungsi pintu itu sendiri. (baca juga : fungsi wallpaper rumah)
2. Mengukur Tinggi Pegangan Pintu (Measure the Height For the Door Handle)
Mengukur ketinggian handle pintu yang akan diaplikasikan pada pintu dirasa sangat penting sekali. ketinggian handle pintu diukur dari lantai harus memenuhi standar agar saat dipakai bisa menciptakan kenyamanan saat digunakan oleh pemilik rumah tersebut. Ketinggian standar pada umumnya adalah 105 cm sampai 110 cm dari lantai untuk diterapkan di Indonesia, lain halnya untuk orang Eropa harus menyesuaikan rata-rata postur tubuh di setiap negara.
Selain mengikuti standar yang ada, ada sejumlah cara lain untuk menentukan ketinggian handle pintu, yakni anda dapat mengukur ketinggian pegangan pada pintu lain di rumah ataupun rumah tetangga dan menggunakannya untuk diterapkan pada pemasangan handle pintu pada pintu baru. Selain itu, anda juga dapat membaca petunjuk yang tertera pada paket pembelian handle pintu dan menggunakannya untuk diterapkan juga. Setelah memutuskan ketinggian pegangan pintu Anda, mengukur dan menandainya di sisi pintu. Sebelum anda mulai membuat sketsa untuk pemasangan handle pintu, hendaknya menempatkan suatu benda sebagai pengganjal pada bawah pintu untuk menghentikannya dari pergerakan pintu saat anda sedang bekerja. Kemudian pindahkan pengganjal tersebut saat anda mengubah sisi pintu yang sedang anda kerjakan. (baca juga : model lampu taman)
3. Menandai Dimana Pegangan Pintu (Mark Where the Door Handle Will Go)
Menandai pada bagian mana akan dipasangnya handle pintu juga penting untuk dilakukan. Selain itu, harus disesuaikan pada ketinggian yang sudah ditandai pada tahap sebelumnya. Pastikan dalam proses memberi tanda dilakukan dengan tepat dan benar agar handle pintu dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan postur tubuh pemilik rumah. Ulangi cara tersebut untuk menandai pada bagian sisi pintu lainnya seperti proses yang sebelumnya sudah dijelaskan.
Untuk menandai pintu gunakan dengan pensil ataupun bolpoin agar tidak mudah hilang dan bisa terlihat saat akan dilubangi dengan bor. Tanda yang jelas tersebut sangatlah penting dalam proses pengeboran. Jika tanda yang digoreskan terlihat samar-samar maka akan menimbulkan resiko salah bor. Hal ini bisa sangat merugikan, karena hasil bor yang salah akan tampak tidak bagus untuk dipandang pada saat pintu telah terpasang. (baca juga : cara perawatan dapur)
4. Melubangi Dengan Bor Pada Pintu (Drill Pilot Holes in the Door)
Proses selanjutnya yakni dengan melakukan pengeboran pada bagian pintu yang sudah ditandai sebelumnya. Setelah dirasa cukup dan pas anda bisa mengebor pada bagian yang sudah ditandai guna memasang pengait (baut) untuk memasangkan handle pintu pada pintu. Begitu juga demikian untuk cara pemasangan di bagian sisi pintu lainnya anda dapat mengulangi cara sebelumnya yang sudah diterapkan.
Saat mengebor juga harus dengan hati, jangan melakukannya secara asal-asalnya yang menimbulkan kerusakan pada pintu anda. Jika penangannya kurang tepat dan menimbulkan kerusakan, pasti pintu tersebut menjadi mubasir karena tidak dapat digunakan kembali dan akhirnya membuat pengeluaran anda menjadi membengkak untuk membeli pintu baru sebagai pengganti pintu yang rusak akibat salah dalam penanganan. (baca juga : peralatan rumah tangga yang harus dimiliki)
5. Bor Pada Lubang Untuk Membuat Poros (Drill A Hole For the Spindle)
Buat poros untuk memperlebar lubang bekas pengeboran pada proses sebelumnya. Ulangi proses pengeboran ini di sisi lain dari pintu. Fungsi lubang ini nanti adalah untuk menentukan di mana pegangan / handle pintu akan disisipkan dan diaplikasikan. Pada saat pembuatan poros usahakan dengan sangat hati-hati agar tidak jadi kerusakan seperti gompalan-gompalan kecil sehingga tampak tidak rapi. Selain harus rapi, pada saat pembuatan poros diperlukan ketelitian dan pastinya harus dilakukan dengan tulus agar hasilnyapun tidak mengecewakan. Setelah poros dirasa selesai, lakukan polesan-polesan kecil dengan menggunakan pisau khusus dan amplas untuk finishing agar tampak lebih halus. Lakukan perlahan-lahan tapi pasti, sehingga memperoleh hasil yang sesuai dengan ekspektasi anda, bisa memperoleh hasil yang maksimal dan pastinya bisa memuaskan. (Baca juga : hiasan dinding dari barang bekas)
6. Mengebor Di Bagian Samping Pintu (Drill A Hole For the Barrel)
Buat lubang pada bagian samping pintu dengan cara mengebornya setelah memberikan tanda yang tepat dan benar sehingga bisa pas pada tempat yang seharusnya. Hal ini dilakukan nantinya untuk menempatkan barel pada lubang samping pintu. Bor secara perlahan-lahan agar tidak terjadi kesalahan sehingga menimbulkan kerusakan pada bagian pintu anda. Pastikan kedalaman yang diinginkan untuk di bor sudah tepat dan tidak boleh terlalu dalam.
Bersihkan serbuk-serbuk kayu sisa bor agar saat pemasangan pengait tidak terjadi kesulitan karena terganjal oleh serbuk-serbuk kayu yang masih bersarang di bagian lubang hasil pengeboran. Setelah dirasa cukup beri sedikit sentuhan dan polesan untuk finishing agar tampak terlihat lebih rapi dan maksimal. (baca juga : cara mengatasi tembok rembes)
7. Tandai Sekitar Cover Depan (Mark Around the Faceplate)
Langkah ini dilakukan untuk memasukkan pengait dari pegangan pintu ke dalam lubang yang telah di bor pada sisi samping pintu. Gunakan pensil atau bolpoin untuk menandai dan menggambar di sekitar cover depan. Tandai dengan pola yang jelas agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang dapat merusak bagian-bagian dari pintu anda.
Setelah dirasa cukup, kemudian anda bisa lepaskan pengaitnya setelah ditandai dan digambar sebagai pola yang di buat di bagian samping dari pintu. Gunakan pisau tertentu yang tajam untuk memotong sekitar garis pada cover depan. Lakukan secara perlahan-lahan , hati-hati dan gunakan ketelitian agar hasilnya rapi dan halus. Berikan sentuhan dan polesan sebagai finishing dengan menggunakan amplas sehingga diperoleh hasil yang memuaskan. (baca juga : cara mengatasi tembok retak)
8. Pahat Lubang Untuk Pengait (Chisel Out A Hole For the Latch)
Gunakan pahat tajam dan palu pahat untuk membuat lubang pengait. Lakukan pahatan secara perlahan-lahan, hati-hati, dan lakukan dengan teliti agar tidak merusak bagian-bagian dari pintu itu sendiri. Pahat sesuai pola yang sudah ditentukan, sehingga pada saat proses pemasangan pengait tidak kelebaran ataupun kekecilan.
Kemudian gunakan pisau tertentu yang tajam untuk merapikan bekas pahatan. Buat lubang dengan sangat hati-hati agar hasilnya tampak rapi dan nantinya saat dipasang sebuah pengait bisa diaplikasikan dengan baik. Setelah semuanya dirasa cukup, jangan lupa berikan sentuhan dan polesan sebagai finishing untuk memperoleh hasil yang memuaskan bagi anda. (baca juga : cara memasang kwh meter)
9. Memasang Kait Untuk Pintu (Attach the Latch to the Door)
Apabila lubang pengait sudah rapi, anda bisa memasukkan pengait pada lubang tersebut yang ada di sisi pintu / cover depannya. Pastikan pengait sudah terpasang dan duduk dengan pas di lubang pengait agar pengaitnya tidak mudah lepas. Pasang baut pada sisi atas dan bawah pada bagian lubang yang sudah ada.
Kencangkan baut yang sudah dimasukkan ke lubang agar pengait bisa terpasang dan duduk dengan kuat sehingga tampak melekat kokoh di bagian samping pintu. Setelah pengait terpasang dengan baik dan benar, kemudian anda bisa melakukan proses finishing pada bagian sekitar pengait dengan menggunakan amplas agar tampak lebih rapi dan halus. (baca juga : cara menjaga kebersihan halaman rumah)
10. Pasang Pelat (Install the Striker Plate)
Untuk membuat pelat pada pintu, tutup pintu terlebih dahulu untuk menandai kusen dengan memanfaatkan pengait yang sebelumnya sudah dipasang. Setelah dirasa cukup anda bisa memasang pelatnya. Pastikan terpasang dengan baik agar tidak mudah lepas. Pasang baut pada sisi atas dan bawah pada bagian lubang yang sudah ada.
Kencangkan baut yang sudah dimasukkan ke lubang agar pengait bisa terpasang dan duduk dengan kuat sehingga tampak melekat kokoh di bagian samping pintu. Setelah pengait terpasang dengan baik dan benar, kemudian anda bisa melakukan proses finishing pada bagian sekitar pengait dengan menggunakan amplas agar tampak lebih rapi dan halus.(baca juga : cara membuat lemari pakaian dari tripleks)
11. Memasang Pegangan (Attaching the Handles)
Masukkan dua sekrup ke dalam ke dalam lubang kecil pintu yang sebelumnya sudah di bor dan masukkan baut ke dalam lubang yang lebih besar. Kemudian masukkan dan pasang handle pintu ke dalam lubang yang sudah dibuat. Masukkan sekrup pada lubang yang sudah ada. Kencangkan sekrup dan baut agar handle pintu terpasang dengan baik dan kencang.
Ulangi proses tersebut pada bagian sisi pintu lainnya seperti langkah-langkah sebelumnya. Cek kembali semua bagian untuk memastikan semuanya sudah dipasang dengan baik. Setelah handle pintu terpasang dengan baik dan benar, kemudian anda bisa melakukan proses finishing pada bagian sekitar handle pintu dengan menggunakan lap atau peralatan lainnya agar tampak lebih rapi dan halus.
12. Hasil dari handle pintu yang telah dipasang
Nah, sekarang handle pintu sudah selesai terpasang. Setelah proses pemasangan handle pintu dipastikan sudah selesai, anda bisa melakukan pengecekan ulang pada setiap bagian yang sudah dilakukan pemasangan set handle pintu guna mencegah adanya bagian yang belum sempurna terpasang.
Kemudian proses terakhir anda bisa melakukan test pemakaian. Test pemakaian dilakukan guna memperoleh informasi apakah fungsi dari handle pintu yang anda pasang sudah bekerja dengan baik atau tidak, jika peformanya kurang baik anda bisa langsung memperbaikinya kembali sehingga bisa mendapatkan hasil yang terbaik dan memuaskan.
Baca juga :
Dapat ditarik kesimpulan bahwa proses pemasangan handle pintu perlu sekali ketelitian dan kesabaran agar hasilnya pun maksimal dan memuaskan. Sampai di sini dulu ya pembahasan mengenai cara memasang handle pintu. Semoga bermanfaat dan terima kasih.