Rumah yang nyaman adalah dambaan dari setiap keluarga. Banyaknya peminat untuk memiliki hunian, menyebabkan lahan yang ada semakin menyempit karena telah banyak dijadikan perumahan. Terlebih lagi kota besar yang menjanjikan banyaknya lowongan pekerjaan menyebabkan orang-orang lebih suka bertempat tinggal di kota besar agar lebih dekat dengan tempat mereka bekerja. Rumah susun dan apartermen merupakan salah satu pilihan untuk dijadikan tempat tinggal di perkotaan.
Antara rumah susun dan apartermen terlihat serupa namun perbedaannya cukup mencolok. Berikut beberapa perbedaan antara rumah susun dan apartermen :
1. Target pasar yang dibidik pengembang
Sangat jelaslah, bahwa apartermen dibangun dengan tujuan dijual untuk kalangan yang mempunyai ekonomi menengah ke atas. Sedangkan rumah susun dibidik untuk dijual ke kalangan masyarakat kelas menengah kebawah. Yang harus diperhatikan saat anda ingin memilih hunian apartemen, anda harus mengetahui terlebih dahulu Tata Cara Jual Beli Apartemen. Tata cara jual beli apartemen sangat berbeda dengan jual beli tanah atau bangunan rumah.
2. Luas suatu unit
Luas unit suatu rumah susun tentu saja lebih sempit dibandingkan dengan luas unit suatu apartermen. Ukuran masing-masing ruangan terlihat cukup sempit. Terlebih jika satu keluarga yang menghuni rumah susun berjumlah banyak, maka rumah akan semakin terasa sempit dan sesak. Ukuran satu unit apartermen tanpa kamar (studio) sama luasnya dengan ukuran rumah susun yang mempunyai dua kamar tidur.
3. Harga jual
Terlihat dari target pasar yang dibidik pengembang, cukup jelas pula harga yang ditetapkan untuk satu unit apartermen lebih mahal dibandingkan dengan satu unit rumah susun. Apartemen merupakan investasi yang paling menguntungkan, apalagi bagi mereka yang ingin berbisnis properti. Bagi anda yang ingin berbisnis tanpa modal, Cara Bisnis Properti apartemen membantu anda untuk membuka peluang bisnis di pasaran karena harga jual apartemen sangat tinggi dan banyak peminatnya.
4. Harga sewa
Dari harga jual antara apartermen dan rumah susun. Tentunya jika kita ingin menyewa suatu apartermen tentu harga sewanya lebih mahal dibandingkan dengan jika kita menyewa sutu unit rumah susun.
5. Fasilitas
Untuk membidik kalangan yang memiliki perekonomian menengah ke atas membeli suatu apartermen, para pengembang menyediakan fasilitas yang lebih lengkap. Beberapa pengembang bahkan menyediakan mall, restaurant dan beragam fasilitas menarik lainnya khusus untuk para penghuni apartermen.
6. Biaya bulanan
Untuk tinggal di suatu apartemen dengan fasilitas yang lumayan kompleks, para penghuni juga harus mengeluarkan biaya bulanan yang lumayan. Setiap bulannya selain membayar listrik, air, telepon, keamanan. Terdapat pula biaya asuransi, room service dan biaya-biaya lainnya.
7. Kebersihan lingkungan
Pengembang apartermen biasanya akan memasukkan biaya kebersihan pada biaya bulanan yang dikeluarkan para penghuni apartermen. dari biaya kebersihan ini, tenaga profesional disewa untuk menjaga kebersihan apartermen. Sedangkan untuk para penghuni rumah susun, kebersihan menjadi tanggung jawab bersama. Anda tentunya sudah mnegetahui Ciri-Ciri Lingkungan Sehat dan Bersih, yaitu bebas dari sampah dan selalu terjaga kebersihannya.
8. Ketersediaan air bersih
Seringkali kita dengar di berita bahwa ketersediaan air bersih di rumah susun seringkali tersendat. Sedangkan untuk apartermen ketersediaan air cukup terjaga. Tak hanya itu, kolam renang pun sudah disediakan pengembang untuk para penghuni apartermen.
9. Biaya transportasi
Kelengkapan berbagai fasilitas yang ditawarkan oleh pengembang rumah susun juga berakibat pada hematnya biaya ransportasi para penghuni apartermen. Sedangkan penghuni rumah susun masih diharuskan untuk menanggung biaya transportasi lebih karena jarak fasilitas umum mungkin sedikit lebih jauh dari kompleks rumah susun yang ditinggali.
10. Tingkat keamanan
Cara mencegah dan menghindari rumah kemalingan tingkat keamanan yang ditawarkan kompleks apartemen tentu saja jauh lebih dapat dipercaya. Selain satpam penjaga, Cctv juga disediakan untuk mengawasi keamanan selama 24 jam. Selain itu, tidak setiap orang dapat keluar masuk dengan leluasa ke dalam suatu apartermen.
11. Kehidupan bermasyarakat
Kehidupan bermasyarakat para penghuni apartemen lebih individualis dibandingkan dengan penghuni rumah susun. Contohnya saja dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal. Di kompleks rumah susun dimana kebersihan lingkungan menjadi tanggung jawab bersama mengharuskan warga untuk bermusyawarah bersama untuk merundingkan bagaimana cara menjaga kebersihan lingkungan tersebut. Sedangkan di kompleks apartermen, kebersihan sudah ditanggung oleh pengembang sehingga penghuni apartermen tak ambil pusing dalam kebersihan lingkungan, tak memerlukan rapat untuk berunding bersama penghuni yang lain.
12. Aturan untuk para penghuni
Aturan yang ada di suatu apartermen sangat jelas dan tertulis serta wajib diikuti dan ditaati setiap penghuni apartemen. Sedangkan aturan yang ada di rumah susun tidak begitu jelas, biasanya hanya berlaku etika moral yang baik kepada sesama penghuni rumah susun.
13. Tingkat privasi
Tingkat privasi suatu apartermen sangat tinggi. Karena kehidupan bermasyarakat apartermen yang relative lebih individualis dengan aturan tertulis yang sangat jelas serta tertulis tak ayal para penghuni apartermen kemungkinan kurang mengenal penghuni yang lainnya bahkan mungkin tetangga sebelah apartermen yang ditinggali. Mereka jarang bertegur sapa, dan masa bodoh dengan urusan penghuni lainnya.
14. Sarana investasi
Suatu unit apartermen merupakan salah satu sumber investasi yang harganya terus naik, baik jika dijual maupun disewakan. Kebersihan yang terjaga seringkali membuat kondisi unit apartermen tetap terjaga. Berbeda dengan rumah susun, terkadang pemiliknya kurang dapat menjaga kebersihan sehingga kerap kali kita temukan tembok yang lembab dan berjamur Rumah terlihat suram dan terlihat tidak sehat. Ada baiknya kita memiliki inisiatif sendiri mengetahui cara mengatasi tembok yang lembab dan berjamur. Peralatan rumah tangga kusam dan kurang terawat, sehingga harga jual maupun sewa cenderung turun. Inilah Ciri-ciri rumah tidak sehat.
15. Kualitas bahan bangunan
Layaknya ungkapan harga mempengaruhi kualitas, begitu pula kualitas bahan bangunan yang dipakai para pengembang. Untuk pembangunan apartermen, kualitas bahan bangunan untuk finishing menggunakan bahan yang kualitasnya tinggi (Grade A) sedangkan untuk kualitas bahan bangunan finishing rumah susun hanya ala kadarnya saja. Dengan kualitas bahan bangunan untuk finishing ala kadarnya tak heran lagi jika setelah beberapa tahun rumah susun mulai mengalami kerusakan sana sini seperti tembok rumah retak. Bahaya tembok rumah retak serta bagian rumah susun bagian paling atas, sebagian gentengnya melorot dan sebagian genteng bocor (baca : Penyebab genteng bocor dan cara mengatasinya).
16. Sarana parkir
Lahan parkir yang disediakan pengembang apartermen adalah satu apartermen paling sedikit memiliki satu lahan parkir mobil. Sedangkan untuk rumah susun, sarana parkir yang disediakan lebih minim. Pada unit rumah susun, untuk satu lahan parkir mobil diperuntukkan untuk sepuluh unit rumah susun.
[not_amp]
Artikel Lainnya
- Cara Membuat Sertifikat Rumah
- Fungsi Ventilasi Rumah
- Cara Membuat Kusen Kayu
- Bahan Bahan Dalam Membangun Rumah
- Cara Memasang Meteran Listrik
- Cara Mengurus Sertifikat Tanah
- Cara Membuat Sertifikat Tanah
- Jenis Jenis Tangga Rumah
- Cara Memasang Saklar Ganda
- Penyerap Lembab Ruangan
- Pengertian KPR
- Cara Gadai Sertifikat Rumah di Bank
- Cara Bisnis Properti
- Cara Membuat Gorden Kupu-Kupu
- Jenis-Jenis Atap Rumah
- Cara Membuat Pintu Geser dari Triplek
- Cara Membuat Pintu Aluminium
- Cara Membuat Pintu
[/not_amp]